PKL Hilang, Parkir Liar Datang, Penertiban PKL Pasar Serpong Timbulkan Problem Baru

PKL Hilang, Parkir Liar Datang, Penertiban PKL Pasar Serpong Timbulkan Problem Baru

Parkir liar tambah di kawasan Pasar Serpong pasca penertiban pedagang kaki lima beberapa waktu lalu. -(Tri Budi Sulaksono/Tangerang Ekspres)-

TANGERANGEKSPRES.ID, SERPONG — Pada Kamis 16 Oktober lalu, Pemkot Tang­sel menertibkan Pedagang Kaki Lima (PKL) Pasar Ser­pong. Para pedagang itu di­giring ke dalam pasar. Setelah itu, bahu jalan pun bersih dari PKL. Namun, setelah PKL ming­gir, kini parkir liar tum­buh mengular. 

Pantauan di lokasi pada Se­lasa, 21 Oktober 2025, di ka­wasan Pasar Serpong para PKL yang biasanya memenuhi trotoar dan bahu jalan kini tidak ada lagi. Barrier dan pot bunga berukuran besar tam­pak berjejer di lokasi yang biasanya penuh dengan PKL dan parkir liar.

Barrier dan pot berukuran besar berjejer di bahu jalan dari gerbang masuk pasar hing­ga perlintasan kereta Sta­siun Serpong. Namun, di­depan barrier dan pot bungga yang terpasang terlihat sejum­lah sepeda motor yang ter­parkir. Motor tersebut dijaga oleh sejumlah orang dan ketika pe­miliknya hendak pergi mem­berikan sejumlah uang kepada mereka yang jaga.

Di dekat gerbang masuk pa­sar ada tenda yang dipasang untuk berteduh petugas yang berjaga. Ada sejumlah anggota satpol pp Tangsel dan trantib Kecamatan Serpong  yang ber­jaga namun, mereka ter­kesan membiarkan parkir liar tersebut ada.

Warga Serpong bernama Rahman Barges mengatakan, pasca para PKL ditertibkan pada Kamis lalu kawasan Pasar Serpong terlihat lancar dan bersih dari PKL dan parkir liar. Namun, belakangan diri­nya kembali melihat parkir liar di kawasan Pasar Serpong.

”Parkir liar harus segera diter­tibkan lagi, jangan sampai nanti penuh parkir liar lagi,” ujarnya kepada TANGERANGEKSPRES.ID, Selasa, 21 Oktober 2025.

Rahman menambahkan, di­rinya beberapa hari ini me­lintas di sekitar Pasar Serpong dan memang tidak ada lagi PKL yang menjajakan daga­ngan di trotoar maupun bahu jalan. Hanya saja dirinya me­nyanyangkan petugas satpol pp yang berjaga membiarkan parkir liar tersebut.

”Harus segera ditertibkan parkir liar ini. Jangan sampai lama-lama tambah banyak parkir liar dan membuat PKL balik lagi ke trotoar dan bahu jalan,” tambahnya.

Hal senada dikatakan, warga Setu bernama Supriyanto. Me­nurutnya, pemerintah ha­rus tegas menindak mereka yang melanggar pasca pener­tiban PKL di kawasan Pasar Serpong. ”Pemerintah jarus tegas dan jangan sampai kalah sama oknum, terutama me­reka yang tetap bandel me­lakukan parkir liar,” ujarnya.

Yanto menambahkan, se­baiknya mereka yang tetap membandel dan melakukan parkir liar agar diberi sanksi tegas berupa kurungan atau denda. Hal tersebut dilakukan agar mereka jera dan tidak melakukan hal yang sama kembali.

”Termasuk para PKL, yang bandel dan tetap menggelar dangangan di harap diberi sanksi tegas,” tambahnya.

Diketahui,  pada Kamis, 16 Oktober 2025 lalu Pemkot Tangsel melakukan relokasi PKL di kawasan Pasar Serpong. Relokasi dilakukan terhadap sekitar 130 PKL yang selama ini menjajakan dagangan di bahu dan trotoar jalan.

PKL tersebut direlokasi ke dalam bangunan utama Pasar Serpong. Pernertibam tersebut dipimpin oleh Wakil Wali Kota Tangsel Pilar Saga Ichsan. Saat relokasi dilakukan tampak para PKL masih menjajakan dagangannya.

Wakil Wali Kota Tangsel Pilar Saga Ichsan mengatakan, pi­haknya melakukan penataan kawasan Pasar Serpong  didu­kung oleh berbagai stake hol­der terkait. ”PKL ini kita relokasi ke kios dan lapak yang ada di dalam Pasar Serpong,” ujarnya.

Sumber: