Ben Optimis Kerja Sama Lulut Berjalan, Terkait Pengelolaan Sampah

Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie.-(Tri Budi Sulaksono/Tangerang Ekspres)-
TANGERANGEKSPRES.ID, SETU — Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie optimis kerja sama penanganan sampah dengan tempat pengelolaan dan pemrosesan akhir sampah (TPPAS) Lulut Nambo yang ada di Kabupaten Bogor, Jawa Barat akan berjalan lancar.
Pasalnya, peluang pembuangan sampah ke TPPAS Lulut Nambo sangat besar lantaran adanya intervensi dari Kementerian Lingkungan Hidup kepada Pemprov Jawa Barat.
Benyamin mengatakan, pihaknya masih menunggu kesediaan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat untuk lebih membuka diri didalam pembicaraan operasional dari perjanjian kerja sama yang telah dilakanakan.
”Hasil komunikasi dan koordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup yang telah kita lalukan, masih menunggu perundingan penentuan BUMD oleh Pemprov Jawa Barat,” ujarnya kepada wartawan di DPRD Tangsel, Kamis, 18 September 2025.
Pria yang biasa disapa Pak Ben tersebut menambahkan, pihaknya optimis kerjasama dengan Pemrov Jaawa Barat akan berjalan dengan sesuai yang diharapkan. Hal tersebut lantaran adanya intervensi dari Kementerian Lingkungan Hidup kepada Pemprov Jawa Barat.
”Saya optimis dan yakin kerja sama penanganan sampah dengan TPPAS Lulut Nambo bisa terlaksana meskipun saya melihat banyak kekhawatiran dari Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat,” tambahnya.
Menurutnya, pihaknya berharap kerjasama tersebut dapat segera terlaksana dan pihaknya akan mendorong terus Gubernur Banten untuk melakukan koordinasi dengam Pemprov Jawa Barat.
”Saya sudah lapor ke Gubernur Banten dan gubernur dukung rencana kita. Mudah-mudahan nanti ditengahi Kementerian Lingkungan Hidup dan akan dilakukan pertemuan lagi supaya TPPAS Lulut Nambo bisa dilakukan percepatan terus,” jelasnya.
Mantan birokrat Pemkab Tangerang tersebut mengungkapkan, dalam kerja sama 2024 antara Pemda Jawa Barat dengan Kota Tangsel, Kota Bogor, Kabupaten dan Kota Depok, selain dibuat refuse derived fuel (RDF) juga dimungkinkan residunya untuk sanitary landfill.
”Kalau RDF belum bisa dilaksanakan saya usul ke Pemprov Jawa Barat melalui Kementrian Lingkungan Hidup supaya residunya sudah dipilah dan cara sanitary landfill,” tuturnya.
Mantan Wakil Wali Kota Tangsel tersebut mengaku, selain Kota Tangsel, daerah lain seperti Kota Depok, Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang juga bergantung dengan TPPAS Lukut Nambo.
”Karena disitu luasnya 54 hektar dan lahannya milik Inhutani dan setelah dikelola Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan nanti penggun residunya dalah PT Semen Cibinong yang lokasinya dekat dan jaraknya hanya beberapa menit atau hanya sekitar 4 km,” ungkapnya.
”Jalan yang ada juga tidak melewati perkampungan tapi, khusus jalan yang dibangun Pemda Jawa Barat dan PT Semen Cibinong dan kita berharap ini bisa segera direalisasikan,” tuturnya.
”Dalam kerjasama ini kita usulkan sampah dari Tangsel bisa dibuang ke TPPAS Lulut Nambo 300-500 ton per hari. Tapi, kalau sekarang baru 50 ton per hari untuk 4 daerah dan itu masih sangat kecil dan apalah artinya itu,” tutupnya. (bud)
Sumber: