Evaluasi Jadi Kebiasaan untuk Pendidikan Berkualitas

Evaluasi Jadi Kebiasaan untuk Pendidikan Berkualitas

EVALUASI MENGAJAR: Evaluasi SDN Sukamulya V untuk memberikan motivasi kepada para guru agar semangat dalam mengajar.(Randy/Tangerang Ekspres)--

TANGERANG — Guru-guru di SDN Sukamulya V selalu mela­kukan evaluasi tatap muka dengan kepala sekolah. Hal tersebut untuk bisa mengetahui kekurangan saat memberikan materi. Melalui eva­luasi bersama ini, guru juga bisa menyampaikan ide dalam mengajar agar guru tidak monoton dalam mengajar.

Evaluasi tersebut dilakukan setiap seminggu sekali. Melalui rapat ini, guru bisa mempunyai ide dalam mengajar. Bahkan, jika ada kesulitan dalam mengajar bisa di pecahankan bersama saat evaluasi tersebut.

Kepala SDN Sukamulya V Da­dang Suhendra mengatakan, rapat evaluasi dilakukan untuk mem­berikan pencerahan dan mem­berikan semangat kepada guru. Tidak ada guru yang disalahkan dalam evaluasi, malah diberikan semangat untuk tetap memberi­kan pendidikan berkualitas.

”Tujuan evaluasi ini agar guru tetap semangat, serta guru kompak dengan guru lainnya. Karena de­ngan evaluasi bisa mempunyai ide baru dalam mengajar dan juga mempunyai cara yang enak saat memberikan materi kepada siswa,”ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Jumat (29/8).

Dadang menambahkan, pihak­nya juga tidak pernah menyu­dutkan guru. Sebaliknya, guru diberikan semangat untuk terus memberikan pendidikan ber­kualitas. Ini karena ujung tombak sekolah adalah guru. Jadi guru harus diberikan semangat agar mereka mempunyai semangat dan motivasi.

”Saya selalu dekat dengan para guru, bahkan apapun yang jadi keluhan mereka selalu saya de­ngar. Jadi, sebenarnya seperti ke­luarga tidak ada batasan dan juga tentunya saling meng­hargai,” paparnya.

Ia menjelaskan, tantangan guru saat ini adalah memberikan materi pembelajaran dengan cara senang. Hal tersebut mudah mudah susah. Ini arena guru harus mempunyai ide dalam memberikan materi pembelajaran yang efektif kepada siswa. ”Ini yang sangat penting untuk guru, bagaimana caranya mereka bisa mempunyai ide dalam meng­ajar. Karena saat ini guru di tuntut dalam memberikan ma­teri pem­belajaran dengan cara yang ber­beda,”tutupnya.(ran)

Sumber: