Kepala Kantor Komunikasi Presiden Kick Off CKG di Tangsel, 301.598 Siswa Masuk Program

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi (kanan) meninjau pelaksanan CKG di SMAN 6 Kota Tangsel, Senin, 4 Agustus 2025. -Tri Budi/Tangerang Eksrpes-
Diluar sekolah sudah ada sekitar 16 juta masyarakat yang melakukan CKG. Tidak ada kata terlambat memeriksa kesehatan sehingga kita tahu potensi risiko kita.
"Unuk meningkatkan kualitas SDM kita, kita perlu memberikan pendidikan yang baik, gizinya juga harus baik tapi, mengantisipasi potensi risiko penyakit harus dilakukan. Kalau di sekolah CKG lebih mudah dan semakin banyak masyarakat yang dijangkau. Anak ini generasi penerus bangsa yang harus diberi perhatian," tutupnya.
Sementara itu, Kepala Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) Kemenkes Asnawi Abdullah mengatakan, CKG merupakan satu program untuk merubah paradigma kita yang biasa kita datang ke faskes ketika sakit, sekarang kita ubah datang ke faskes ketika kita sehat.
"Ini untuk mengetahui fasktor risiko ada tidak, kalau ada faktor risiko maka bisa kendalikan faktor risiko itu, sehingga kita tidak sakit dikemudian hari," ujarnya.
Asnawi menambahkan, pihaknya juga ingin menemukan penyakit sedini mungkin, sehingga bisa dilakukan pengobatan dan tidak membuat penyakit yang lebih parah lagi.
"Kalau ditemukan kasus atau penyakit serius saat pelaksaan CKG di sekolah, maka siswa akan dirujuk ke puskesmas. Kalau puskesmas perlu merujuk ke rumah sakit akan dirujuk ke rumah sakit. Yang di rujuk ke puskesmas gratis tapi, kalau yang ke rumah sakit pakai BPJS," jelasnya.
Menurutnya, pemeriksaan CKG disekolah akan dilakukan hingga Desember 2025. Dimana saat ini hampir semua daerah Indonesia memiliki puskesmas dan puskesmas selama ini juga memiliki program UKS.
"CKG ini dilakukan giliran ditiap sekolah agar tidak mengganggu proses belajar mengajar. CKG ini dilakukan setahun sekali di tahun ajaran baru," jelasnya.
Asnawi mengaku, ada 1 contoh yang paling baik dibeberapa negara, seperti di Swedia dan Norwegia. Disana, selain dapat rapor prestasi siswa juga dapat raport kesehatan selama sekolah.
"Mudah-mudahan kita kedepan bisa miliki rapor seperti itu. Sehingga kita tahu betul kesehatan kita. Insya allah dengan program ini akan melahirkan anak-anak bangsa kita yang sehat dan membangun masa depan bangsa Indonesia yang lebih baik dimasa yang akan datang," ungkapnya.
"Anak sekolah disasar karena untuk membangun budaya dan prilaku hidup sehat harus dimulai sejak dini dan bisa dimulai dari sekolah," tutupnya.
Ditempat yang sama, Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie mengatakan, siswa yang menjadi sasaran CKG di wilayahnya mencapai 301.598 siswa, baik SD, SMP, SMA dan sederajat.
"Sasaran siswa SD ada 162.004, SMP 70.829 siswa dan SMA 68.765 siswa. Total 301.598 siswa," ujarnya.
Pria yang biasa disapa Pak Ben tersebut menambahkan, CKG untuk masyarakat yang dimulai 10 Februari 2025 sudah mencapai 51 ribu dan tiap hari terus berjalan.
"CKG di sekolah ini pelaksa teknis dari puskesmas dan digilir pelaksanaannya. Pemeriksanaan mulai dari pemeriksaan mata, gigi, telinga dan lainnya," tambahnya.
Sumber: