Cuaca Ekstrem Diperkirakan Hingga Akhir Juli

Cuaca Ekstrem Diperkirakan Hingga Akhir Juli

Kepala Pelaksana BPBD Lebak Febby Rizki Pratama memberikan keterangan kepada wartawan di ruang kerjanya, Rabu (16/7). (AHMAD FADILAH/TANGERANG EKSPRES)--

TANGERANGEKSPRES.ID, LEBAK — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabu­paten Lebak mengimbau warga meningkatkan kewaspadaan ter­hadap potensi cuaca ekstrem yang diperkirakan terjadi hingga akhir Juli 2025.

Imbauan ini menyusul peringatan dini dari Badan Meteorologi, Kli­­ma­tologi, dan Geofisika (BMKG) terkait potensi hujan lebat, angin kencang, longsor, dan bencana hidrometeorologi lainnya.

Kepala Pelaksana BPBD Lebak, Feby Rizki Pratama mencatat ke­­­ja­­­dian bencana yang terjadi mulai Januari hingga Juni mencapai 1.684 bencana, di antaranya banjir, longsor, dan angin kencang. Esti­masi keru­gian­­nya mencapai 1,5 miliar rupiah. “Upaya pemerintah  daerah mela­­kukan asesmen mem­­berikan ban­tuan kedaruratan dari BPBD dan Dinas Sosial (Dinsos). Kalau keben­­canaan rumah yang mengalami cukup berat maka kita usulkan ke (Dinas) Perumahan dan Pemukiman (Perkim),” kata Feby, kepada warta­­­wan di ruang kerjanya, Rabu (16/7). 

Ia juga meminta warga di wilayah berisiko tinggi harus siap menghadapi kemung­kinan banjir, banjir intensitas tinggi, dan tanah longsor aki­bat curah hujan cukup tinggi.

“Kami mengimbau masya­­­rakat untuk tetap waspada terhadap hujan lebat disertai petir, angin kencang, longsor, harus berhati-hati saat musim cuaca ektrem,” ujarnya. 

Ia mengatakan beberapa wilayah di Indonesia, termasuk Banten dan sekitarnya, akan mengalami peningkatan curah hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat diperkirakan hingga akhir Juli 2025.

Feby memastikan akan terus memantau kondisi cuaca dan memperbarui informasi dari BMKG secara berkala.

“Kami akan terus meng-update informasi cuaca untuk memastikan masyarakat mendapatkan peringatan dini yang akurat. Selain itu, penting bagi masyarakat untuk mema­hami langkah-langkah eva­­kuasi jika situasi darurat terjadi,” papar Feby.

Ia juga mengajak masyarakat untuk tetap tenang namun selalu siaga terhadap perubah­an cuaca ekstrem yang dapat menimbulkan bencana. 

"Melalui relawan BPBD yang ada di 28 kecamatan akan memantau, dan masyarakat dapat melakukan komunikasi dan koordinasi dengan mereka terkait kebencanaan," ucap­nya.(fad)

Sumber: