Kinerja Positif, BPRS Berkah Ramadhan Ganti Nama Bank Fitrah

Kinerja Positif, BPRS Berkah Ramadhan Ganti Nama Bank Fitrah

Pemegang saham dan direksi BPRS Berkah Ramadhan berfoto bersama usai RUPS Luar Biasa yang digelar di salah satu hotel di Kota Tangerang, Minggu (13/7/2025).-Asep Sunaryo-

KABUPATEN TANGERANG, BANTENEKSPRES.ID -- Hasil rapat umum pemegang saham (RUPS) Bank Perekonomian Rakyat Barkah Ramadhan resmi berganti nama menjadi Fitrah Bank. Pembiyaan berbasis syariah ini berhasil mencatatkan kinerja keuangan yang positif sepanjang tahun 2024. Dalam laporan keuangannya, Fitrah Bank mampu membukukan laba bersih sebesar Rp1.611.210.931 setelah pada tahun sebelumnya mengalami kerugian lebih dari Rp1,6 miliar.

 

Capaian ini menjadi titik balik penting sekaligus bukti meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap lembaga keuangan syariah yang sebelumnya bernama BPRS Berkah Ramadhan tersebut. 

 

Selain laba yang membaik, total aset Fitrah Bank juga mengalami pertumbuhan signifikan. Dari sebelumnya Rp73,3 miliar pada akhir 2023, aset naik menjadi Rp90,3 miliar per Desember 2024.

 

Direktur Utama Fitrah Bank Sholichin menjelaskan bahwa capaian ini tidak lepas dari dukungan penuh pemegang saham pengendali, serta kerja keras seluruh tim dan juga khususnya lini bisnis. 

 

“Kami yakin dan optimis Fitrah Bank akan terus berkembang dan mampu bersaing di tengah dinamika bisnis saat ini,” ujarnya, Minggu (13/7/2025).

 

Lanjutnya, sebagai bagian dari upaya memperkuat tata kelola, Fitrah Bank juga tengah melengkapi jajaran struktural sesuai ketentuan OJK. Dalam RUPS terbaru, Fitrah Bank mengusulkan Bayu Bhayangkara sebagai calon Direktur Bisnis dan Siti Pajriah sebagai calon Direktur Operasional dan Kepatuhan. Keduanya saat ini juga aktif di jajaran manajemen sebagai Kepala Divisi Bisnis dan PE Manajemen Risiko.

 

Langkah tersebut juga sejalan dengan komitmen perusahaan dalam membangun tata kelola yang baik dan sesuai prinsip kehati-hatian serta kepatuhan syariah. Tiga fokus utama yang sedang diperkuat mencakup kelengkapan struktur organisasi, konsistensi dokumentasi dan audit, serta kesiapan SDM dan sistem pendukung.

 

Sumber: