Mulai Besok, 244 Rumah di Bantaran Sungai Cibanten Dibongkar Demi Normalisasi Sungai

Mulai Besok, 244 Rumah di Bantaran Sungai Cibanten Dibongkar Demi Normalisasi Sungai

Kondisi bangunan liar yang berdiri di sepanjang aliran pembuang Sungai Cibanten di Kelurahan Kasemen, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Selasa (1/7).-ALDI ALPIAN INDRA-

TANGERANGEKSPRES.ID - Sebanyak 244 rumah yang berdiri di sempadan Sungai Cibanten, Lingkungan Sukadana 1, Kelurahan Kasemen, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, akan ditertibkan besok. Penertiban ini dilakukan dalam rangka normalisasi Sungai Cibanten yang selama ini mengalami pendangkalan dan penyempitan.

Asisten Daerah I Kota Serang, Subagyo mengatakan bahwa pihaknya telah menggelar rapat persiapan bersama tim terkait, termasuk aparat, untuk memastikan kesiapan akhir menjelang pelaksanaan relokasi warga terdampak yang akan dilakukan besok.

"Kami sudah mengecek semua personil maupun peralatan dan kita sudah siap untuk kegiatan besok," kata Suabgyo kepada wartawan, Selasa (1/7).

Personel yang akan dilibatkan dalam penertiban berasal dari berbagai instansi, baik internal Kota Serang maupun pihak eksternal. Dari internal, di antaranya Satpol PP, Dinas Kependudukan, Dinas PUPR, Dinas Lingkungan Hidup, serta dinas dan instansi terkait lainnya. Sementara dari eksternal, turut serta Dinas PU Provinsi, Balai BBWSC3, TNI, Polri, serta PLN. Kehadiran PLN difokuskan untuk memastikan seluruh aset dan aliran listrik telah dinonaktifkan sebelum proses pembongkaran bangunan dimulai.

Ia menyebutkan bahwa seluruh rumah yang berada di sempadan Sungai Cibanten ditargetkan dapat ditertibkan dan dibersihkan dalam waktu satu minggu.

"Ada 244 rumah yang dibongkar. Kita target seminggu mungkin. Tapi itu artinya sudah sudah bersih semua," ucapnya.

Bagi warga yang terdampak penertiban, pemerintah tetap memberikan solusi hunian yaitu di Rusunawa Margaluyu dan Rusunawa Kaujon. Kedua rusunawa tersebut disiapkan sebagai tempat relokasi dengan kebijakan pembebasan biaya sewa selama satu tahun.

Sampai hari ini, Ia menyampaikan bahwa sejumlah warga telah secara sukarela memindahkan barang-barang mereka dan pindah ke Rusunawa yang disediakan. Namun, masih ada pula warga yang memilih bertahan. Untuk itu, pemerintah akan terus melakukan pendekatan secara masif dan persuasif sebelum pembongkaran dilakukan.

"Setelah apel siaga nanti, kita kedepankan dulu untuk memberikan himbauan secara persuasif dan humanis agar mereka bisa memindahkan terlebih dahulu sebelum dilakukan pembongkaran," katanya.

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa Pembongkaran besok, bisa dimulai dari titik mana pun, termasuk dari ujung kawasan, selama warga di lokasi tersebut telah siap dan tidak lagi menempati bangunan. Prinsipnya, rumah yang penghuninya sudah melakukan relokasi atau menyatakan kesiapan pindah akan langsung ditindaklanjuti dengan pembongkaran oleh petugas.

"Pokoknya, yang barang-barangnya sudah kita pindahkan, kemudian warganya sudah bisa pindah ke Rusunawa, itu yang kita prioritaskan untuk di bongkar terlebih dahulu," pungkasnya. 

 

Sumber: