Memasuki Semester 2, Realisasi Serapan Penggunaan APBD Tangsel Baru 30 Persen

Memasuki Semester 2, Realisasi Serapan Penggunaan APBD Tangsel Baru 30 Persen

Plt. Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kota Tangsel Heru Agus Santoso. Tri Budi/Tangerang Ekspres--

TANGERANGEKSPRES.ID - Serapan penggunaan APBD Kota Tangsel 2025 sampai saat ini sudah memasuki sementer kedua. Meskipun sudah memasuki semester kedua namun, serapan penggunaan anggaran APBB Tangsel terhitung masih rendah.

Plt. Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kota Tangsel Heru Agus Santoso mengatakan, sampai saat ini serapan penggunaan APBD 2025 masih rendah dan terbilang masih kecil. 

"Serapan penggunaan APBD masih sekitar 30 hingga 40 persen," ujarnya kepada TANGERANGEKSPRES.ID, Selasa (1/7/2025).

Heru menambahkan, APBD Kota Tangsel tahun ini sebesar Rp4,8 triliun. Kecilnya serapan penggunaan APBD tersebut dan berdasarkan hasil evaluasi dilakukan karena realisasi penggunaan keuangan mengikuti progres fisik kegiatan.

"Progres fisik kegiatan kan dilaksanakan mengikuti anggran kas yang sudah dibagi dan ini masuk target," tambahnya.

Menurutnya, untuk pembangunan fisik rata serapan penggunaan anggaran sudah mengikuti target. Tapi, untuk keuangan tidak bisa selalu mengikuti fisik. "Contoh pekerjaan difisik sudah progresnya dikerjakan tapi, dalam kontraknya dia tidak pakai termin. Kan dicairkan setelah akhir pekerjaan," jelasnya.

Pria yang juga menjabat sebagai Asda II Kota Tangsel tersebut mengaku, untuk pekerjaan fisik juga sebenarnya kegiatan. "Kalau kegiatan itu yang diatas 50 itukan LS kontrak. Kalau kontrak itukan kebanyakan penyedia itu dibayar kalau pekerjaan sudah beres," tuturnya.

"Tapi, kalau yg non LS itukan biasanya kegiatan dibayar setelah barang sampai. Jadi antara fisik dan keuangan itu jarang sama. Jadi Lebih cepat realisasi fisik," jelasnya.

Heru mengaku, biasanya tiap OPD membuat kegiatan karena anggaran khasnya biasanya di semester 1 hanya kegiatan-kegiatan persiapan dan kegiatan yabg bisa dikerjakan dan direncanakan di triwulan 1.

"Dan mulai meningkat di triwulan 2, baru besarnya di triwulan ketiga," ungkapnya. (*)

 

Sumber: