Bawaslu : Pentingnya Pengawasan Partisipatif Pastikan Demokrasi Lebih Berkualitas

Bawaslu : Pentingnya Pengawasan Partisipatif Pastikan Demokrasi Lebih Berkualitas

Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Hubungan Masyarakat (P2H) Bawaslu Kota Tangsel Apria Roles Saputro (dua kanan) memberikan sambutan saat Ngabuburit Pengawasan Forum Media. Tri Budi/Tangerang Ekspres--

TANGERANGEKSPRES.ID - Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Hubungan Masyarakat (P2H) Bawaslu Kota Tangsel Apria Roles Saputro mengatakan, pentingnya kreativitas dalam pengawasan partisipatif untuk menghadapi tahapan pemilu yang semakin kompleks.

Hal tersebut dikatakan Apria Roles dalam acara Ngabuburit Pengawasan Forum Media dengan tema “Refleksi Pilkada 2024 Strategi dan Semangat Bawaslu Mengawal Demokrasi Menuju Pemilu dan Pilkada yang Lebih Baik" di Kantor Bawaslu Tangsel, Jumat (14/3/2025).

Menururnya, pihaknya menekankan pentingnya pengawasan partisipatif dalam memastikan demokrasi yang lebih berkualitas. "Kami menekankan pentingnya pengawasan pastisipasif dari berbagai alemen untuk memastikan demokrasi bisa lebih baik lagi, baik dari mahasiswa, wartawan, organisasi masyarakat dan lainnya," ujarnya.

Apria Roles menambahkan, pihaknya sadar pengawasan pemilu bukan hanya tugas Bawaslu saja tapi, juga memerlukan keterlibatan masyarakat secara aktif. 

"Sehingga, kreativitas dalam membangun strategi pengawasan partisipatif sangat penting untuk memastikan integritas demokrasi tetap terjaga,” ungkapnya.

Sementara itu, salah satu narasumber yang turut hadir dalam diskusi tersebut adalah Soni. Soni menyoroti pentingnya memperkuat kewenangan Bawaslu dalam menindak pelanggaran pemilu secara langsung tanpa harus bergantung pada Sentra Gakkumdu. Selama ini Bawaslu seperti polisi tanpa senjata yang tidak memiliki kekuatan eksekusi hukum.

“Kalau Bawaslu diberi kewenangan untuk melakukan investigasi dan penindakan langsung, maka pengawasan akan lebih efektif. Selama ini, banyak kasus dugaan pelanggaran pemilu yang mandek karena tekanan politik di internal Gakkumdu,” ujarnya.

Menurutnya, Bawaslu harus berani mengambil peran dalam pendidikan politik, mengingat partai politik saat ini belum optimal dalam menjalankan fungsi tersebut. “Bawaslu harus berani masuk dalam ranah pendidikan politik, terutama di tengah kekosongan tahapan pemilu," tanbahnya.

"Ini penting dilakukan untuk membangun kesadaran masyarakat yang lebih kuat dalam mengawal demokrasi yang lebih baik lagi," tuturnya. (*)

 

Sumber: