Isu Bencana Megathrust Tak Pengaruhi Aktivitas Nelayan Di Lebak

 Isu Bencana Megathrust Tak Pengaruhi Aktivitas Nelayan Di Lebak

Ribuan iklan laut hasil tangkapan nelayan di pasarkan di TPI Binuangeun, Selasa (3/9/2024).-A Fadilah/Tangerang Ekspres-


TANGERANGEKSPRES.ID - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Lebak mengaku aktivitas tangkapan ikan nelayan di pantai Lebak selatan, hingga kini berjalan normal. Meski diterpa isu akan adanya potensi bencana besar megathrust.

"Memang saat ini terjadi angin selatan, namun tidak mempengaruhi hasil tangkapan ikan para nelayan dan mereka tidak terpengaruh sama sekali, sehingga aktifitas berjalan seperti biasa," kata Ebet Renaldi, Sekretaris DKP Lebak, Kepada Wartawan, Selasa (3/9/2024).

Lanjut dia, mengenai kekhawatiran tentang hubungan fenomena ikan menepi dengan potensi bencana besar megathrust, Ebet menegaskan bahwa fenomena ikan menepi tidak ada hubungannya dengan bencana tersebut.

"Perubahan suhu dan kadar oksigen adalah faktor yang mempengaruhi fenomena ikan menepi. Terkuat bencana alam, terutama megathtust, Hingga saat ini tidak bisa diprediksi kapan dan dimana terjadinya, tetapi kita tetap waspada," ungkapnya.

Ebet mengimbau masyarakat untuk tidak panik terkait fenomena ribuan ikan yang menepi di pantai selatan Pulau Jawa. Ia menegaskan agar masyarakat tetap menjalani aktifitas seperti biasa.

"Sampai saat ini, kami belum menerima laporan kekhawatiran dari para nelayan. Semua aktivitas berjalan normal. Meski begitu, kewaspadaan tetap harus dijaga oleh semua nelayan saat beraktifitas di laut,” paparnya.

Nurman, Seorang nelayan Binuangeun, Kecamatan Wanasalam mengaku, tidak terpengaruh oleh isu bencana megathrust, karena, Nurman mengaku, selain nelayan, dia juga seorang relawan BPBD Lebak. Sehingga, sedikit tahu tentang informasi kebencanaan.

"Iya, bencana megathrust merupakan isu lama dan memang tidak dapat diprediksi oleh siapapun kapan terjadinya, sehingga kami nelayan menjalankan aktivitasnya seperti biasa, melaut jika cuaca bersahat, tapi jika sedang ekstrim kami juga berhenti hingga cuaca membaik, hal itu sudah biasa bagi kami," ucap Nurman.(*)

Sumber: