Dugaan Praktik Jual Beli LKS Dilakukan SD Negeri di 2 Kecamatan Kota Serang

Dugaan Praktik Jual Beli LKS Dilakukan SD Negeri di 2 Kecamatan Kota Serang

Buku LKS yang dijual oleh toko buku Adelia, Unyur Serang.--

TANGERANGEKSPRES.ID - Praktik jual beli Lembar Kerja Siswa (LKS) diduga terjadi di Sekolah Dasar Negeri (SDN) yang berada di 2 kecamatan yang ada di Kota Serang, Banten. Adapun, peraktik tersebut dilakukan di salah satu toko buku.

Toko buku tersebut bernama Toko Buku Adelia yang terletak di Jalan Ayip Usman, Kelurahan Unyur, Kecamatan Serang, Kota Serang.

Dalam pantauan Tangerang Ekspres, terlihat beberapa orangtua siswa secara bergantian membeli buku LKS di toko buku tersebut. Yang mana, mayoritas pembeli merupakan orang tua siswa yang berasal dari SDN Ciceri

Hal ini diketahui, karena setiap orang tua atau wali murid yang datang. Penjaga toko akan menanyakan terlebih dahulu asal sekolah dari orangtua siswa.

Salah satu penjaga toko buku tersebut mengatakan, terdapat banyak SD Negeri yang berasal dari dua kecamatan di Kota Serang membeli buku LKS di toko tersebut.

"Daerah Kota Serang ini saja sih. Itu daerah Kecamatan Serang sama Kecamatan Cipocok yang membeli ke sini," ujar seorang pria yang tengah menjaga toko buku tersebut pada Selasa, 2 Juli 2024.

Menurutnya, Toko Buku Adelia juga memiliki dua cabang yang bisa dikunjungi oleh orangtua siswa apabila hendak membeli buku LKS, dan biasanya per satu paket dengan isi tujuh LKS dijual dengan harga sebesar Rp112 ribu.

Dia mengaku, tidak mengetahui adanya kerjasama terkait jual beli buku LKS tersebut antara tokonya dengan sekolah.

"Kalau kita toko nya ada tiga, di RSS Pemda satu, sama di Kaujon satu. Ini SD Negeri doang yang beli buku di sini. Satu LKS di sini harganya Rp16 ribu. Tapi saya tidak tahu kerjasama-nya gimana," katanya.

Menurutnya, dari kebanyakan orangtua siswa yang membeli buku LKS tersebut yaitu SDN Ciceri. Namun, tidak semua sekolah SD Negeri yang membeli buku LKS di tokonya.

"Kalau SMP kebanyakan enggak pake. Saya kurang tahu total SDN-nya. Yang sering ke sini itu SDN Ciceri, SDN Kebaharan 1, tapi tidak semua sekolah, tergantung guru-nya. Ini negeri semua," ucapnya.

Di tempat terpisah, Tangerang Ekspres mencoba untuk mengkonfirmasi secara langsung kepada SDN Ciceri terkait dugaan jual beli LKS tersebut. Namun, salah satu seorang guru di sekolah tersebut meminta surat tugas terkait perihal keperluan secara resmi.

Selain itu, guru tersebut juga mengaku bahwa Kepala Sekolah SDN Ciceri sedang sibuk dan tidak bisa ditemui.

"Masnya surat tugas-nya ada? Di sini kita lingkup sekolah kita sudah punya program di sini. Kalau mau mengambil gambar atau merekam seperti ini harus ada izin-nya," tuturnya.

Sumber: