SMP PGRI Jatiuwung Pungut Biaya

SMP PGRI Jatiuwung Pungut Biaya

SMP PGRI Jatiuwung.-Abdul Aziz-

TANGERANG -  SMP PGRI Jatiuwung merupakan salah satu dari 73 SMP swasta yang digratiskan oleh Pemkot Tangerang.

Namun sejak awal tahun 2024, sekolah tersebut malah memungut biaya, mulai dari pendaftaran masuk, SPP, ujian dan biaya lainnya. 

Hal itu dikeluhkan wali murid SMP PGRI Jatiuwung. Salah satu wali murid yang enggan namanya disebutkan mengatakan, sejak tahun ajaran baru 2023/2024, SMP PGRI Jatiuwung melakukan kerjasama dengan Pemkot Tangerang terkait pencanangan SMP swasta gratis. Adanya  pelaksanaan program SMP swasta gratis itu sempat diapresiasi seluruh wali murid.

Setelah berjalan hampir 1 tahun, kata warga Kelurahan Keroncong, Kecamatan Jatiuwung, SMP PGRI Jatiuwung kembali memungut biaya, mulai dari biaya SPP, ujian dan biaya lainnya. Hal itu disampaikan dalam rapat bersama wali murid pada Februari 2024 lalu.

"Kita sebagai wali murid sempat bingung, yang saya tahu SMP PGRI Jatiuwung itu kan sudah digratiskan oleh Pemkot Tangerang di tahun ajaran 2023/2024. Tapi kok kita diminta bayar SPP mulai bulan Januari 2024, itu pun rapatnya di bulan Februari 2024," ungkap wali murid tersebut.

"Jadi kita diminta bayar SPP mulai bulan Januari. Padahal waktu rapat itu di bulan Februari lalu," sambungnya.

Bukan hanya biaya SPP,  biaya ujian semester sebesar Rp160 ribu, kemudian biaya daftar ulang sebesar Rp 1.725.000. "Kalau biaya daftar ulang itu rinciannya untuk biaya pemeliharaan dan  pengadaan sarana sebesar Rp 1.300.000, iuran OSIS selama 1 tahun sebesar Rp 250 ribu dan SPP bulan Juli sebesar Rp 175 ribu, belum lagi biaya lainnya," bebernya.

Pada acara perpisahan kelas IX, belum lama ini SMP PGRI Jatiuwung itu, lanjutnya, mengadakan study tour ke wilayah Jogjakarta dengan biaya sebesar Rp1,8 juta. Biaya tersebut harus dibayarkan dalam tempo 2 bulan sebelum pemberangkatan.

"Kita sempat minta biaya study tour itu sistem subsidi silang, bagi orang tua yang mampu bisa membantu yang kurang mampu, atau dengan sistem menabung selama setahun," kata wanita setengah baya itu.

"Mohon maaf, di sekolah itu banyak siswa dari kampung sekitar yang orangtuanya dari kalangan ekonomi rendah. Biaya study tour itu sempat menjadi keluhan wali murid," tandasnya lagi.

Dia menambahkan, di SMP PGRI Jatiuwung tersebut siswa kelas 7 kisaran 8 kelas begitu juga siswa kelas 8 dan 9. "Per kelasnya itu ada yang 31 siswa sampai 33 siswa," sebutnya.

Dia berharap, SMP PGRI Jatiuwung tersebut kembali digratiskan lagi mengingat siswa yang sekolah di situ banyak dari kalangan keluarga tidak mampu secara ekonomi.

Selain itu, pihak SMP PGRI Jatiuwung harus mendukung pelaksanaan program sekolah swasta gratis bekerjasama dengan Pemkot Tangerang.

Hal itu guna mendukung komitmen Pemkot Tangerang dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui peningkatan mutu pendidikan dan sebagai wujud upaya pemerataan akses pendidikan bagi masyarakatnya.

Sumber: