Dewan Tak Setuju Pertandingan Porprov Dilarang Malam Hari

Dewan Tak Setuju Pertandingan Porprov Dilarang Malam Hari

TANGERANG, tangerangekspres.co.id - Duka insiden yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, belum lama ini memakan korban ratusan orang meninggal dunia setelah laga pertandingan BRI Liga 1 2022/2023 antara Arema FC kontra Persebaya Surabaya. sepak bola Indonesia pun kembali menjadi sorotan dunia. Dan fakta yang paling menyedihkan adalah tragedi Arema merupakan pertandingan sepak bola paling mematikan kedua dalam sejarah. Berkaca dari peristiwa tersebut, Forkominda Kota Tangerang melarang seluruh pertandingan cabang olahraga pada pelaksanaan pertandingan Porprov Banten VI pada malam hari. Diketahui, gelaran pesta olahraga Porprov Banten VI yang digelar pada November 2022 itu menjadi ajang bergensi bagi atlet yang ada di Provinsi Banten. Wakil Ketua DPRD Kota Tangerang, Tengku Iwan Jayasyah Putra angkat bicara terkait pelarangan pertandingan dilaksanakan malam hari tersebut. Menurutnya, peristiwa Kanjuruhan, Malang dalam pertandingan sepak bola antara Arema FC kontra Persebaya Surabaya tersebut Forkominda Kota Tangerang tidak semestinya 47 cabor yang akan dipertandingkan pada gelaran Porprov Banten dilarang bertanding malam hari. Dia menyebut, seharusnya baik panitia maupun petugas keamanan mempersiapkan standar operasional atau prosedur tetap (Protap) dalam mengamankan di lokasi venue pertandingan setiap cabor diperkuat lagi. "Kalau berkaca pada kasus bola yang di Kanjuruhan bukan justru kemudian berdampak pada semua cabor peserta Porprov di Banten yang harus dilarang pertandingan malam hari, bukan begitu. Justru berkaca dari peristiwa Kanjuruhan protapnya yang harus lebih diperkuat oleh petugas. Dipersiapkan segala sesuatunya harus lebih baik," ujar Tengku, politisi dari PKS, Minggu (16/10). Tengku menuturkan, pihak Keamanan seharusnya memilah-milah cabor. Mana tingkat keramaian penontonnya lebih rendah diperbolehkan untuk bertanding dimalam hari. "Jangan semua cabor dilarang malam semua, kan bisa dipilah-pilah mana tingkat keramaiannya lebih rendah itu boleh malam hari," tukasnya. Dia menguraikan, pangkal permasalahan untuk mengamankan venue dalam sebuah pertandingan cabang olahraga bukan pada pelaksanaan waktu pertandingan siang atau malam hari. "Yaitu tadi, permasalahannya kan tingkat keamanan dan protapnya yang harus diperbaiki atau ditingkatkan," tandasnya. Dikatakan Tengku, gelaran Porprov yang digelar mulai 20 November hingga 29 November 2022, Jika pertandingan dibatasi tidak boleh sampai malam, berarti harus menambah hari. Sementara anggaran pelaksanaan sudah diplot 9 hari. Berarti harus menambah anggaran. Mungkinkah? Sedangkan saat ini, anggaran pelaksanaan belum jelas. Dia menyebut, pihak Forkominda tidak seharusnya serta merta memberikan aturan atau melarang panitia melaksanakan seluruh cabor peserta Porprov bertanding malam hari. Forkominda harus memberikan solusi tepat sasaran dalam menangani pengamanan gelaran proprov nanti. "Jangan memberikan solusi yang tidak nyambung. Kemudian cabor-cabor tertentu di bedakan penanganannya.mungkin kalo bola oke lah dilarang malam hari, tapi kalau panjat tebing atau Volly atau Basket kan selalu aman dan tidak seperti pertandingan bola penontonnya, masa gak boleh juga malam hari," tukas Tengku yang juga Ketua Ketua Umum Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Kota Tangerang. Sementara itu, Sebagai tuan rumah penyelenggaraan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) VI Banten 2022, KONI Kota Tangerang terus mempersiapkan diri terutama dari atlet dan cabang olahraga yang akan dipertandingkan. Ketua Umum KONI Kota Tangerang, Hadi Rusman mengatakan sebanyak 47 cabor yang akan dipertandingkan pada Porprov kali ini. "Termasuk beberapa cabor baru diantaranya drumband, skateboard, petanque, woodball, e-sport, dan golf," ujarnya. Kontingen Kota Tangerang dari seluruh cabor tersebut berjumlah sedikitnya 1.060 atlet ditambah sekitar 350 orang sebagai pelatih dan official dengan target prestasi Juara Umum Porprov VI Banten 2022. Ribuan atlet dari seluruh kabupaten/kota se-Banten itu akan memperebutkan medali dari 773 nomor pertandingan olahraga yang akan berlangsung di Porprov Banten 2022. "Target realistis kami setidaknya 50 persen medali emas akan mampu kami raih, dan menjadi juara umum di porprov," tandas Hadi. Hadi menambahkan, beberapa cabang olahraga seperti jenis beladiri Kota Tangerang sangat berpotensi berpeluang menyumbang hasil terbaik yaitu emas. "cabor-cabor lainnya juga seperti panjat tebing, dayung dan cabor lain diharapkan berusaha maksimal demi target juara umum," tutupnya.(raf)

Sumber: