RAFID KEMBALI KE PERSITA

RAFID KEMBALI KE PERSITA

PERSITA memastikan menambah satu amunisi pemain di pos bek sayap dengan merekrut kembali mantan pemain PS. Bhayangkara Rafid Lestaluhu. Rafid sendiri bukan pemain asing buat Pendekar Cisadane, karena pada tahun 2015 Rafid pernah membela Persita di Piala Presiden. Kehadiran Rafid dipastikan menambah kekuatan tim ungu di posisi bek sayap. Pasalnya pemain kelahiran Ambon ini mahir menjelajah di dua sisi yakni bek sayap kanan dan kiri. "Ya, kami sudah sepakat dengan Rafid dia akan kami daftarkan segera ke operator kompetisi. Saat ini proses administrasinya tinggal surat menyurat dari Persita saja," ucap manajer tim Nyoman Suryanthara. Kubu Persita sejauh ini masih membutuhkan dua pemain baru untuk menambal kekuatan yang berkurang selepas dicoretnya Rudi Setiawan serta Firmansyah yang mengundurkan diri dari Persita. Dikemukakan Bambang Nurdiansyah, Pelatih Persita saat ini pihaknya masih mencari pemain di dua posisi yakni penyerang dan striker. Banur, sapaan Bambang Nurdiansyah, memastikan pemain yang akan direkrut merupakan pemain yang diketahui kualitasnya oleh jajaran pelatih. "Saya juga memilih pemain utility (serba bisa, red) di posisi bek sayap maupun striker karena ini akan memudahkan Persita dalam melakukan variasi permainan. Tapi kalau pun tak ada kami butuh dua pemain di posisi tersebut," ungkap Banur. Sementara itu menyangkut pertandingan kontra Persikad, Sabtu (22/7) sore di Stadion Krakatau Steel, Banur telah menyiapkan pasukannya untuk bisa tampil dengan pressing ketat. Ini dilakukan agar pemain Persikad tak bisa menekan pertahanan Persita. Pressing ketat dilakukan juga dengan harapan agar Persita bisa melakukan serangan yang cepat dan efektif ke pertahanan lawan. Strategi ini digunakan, karena skuat Pendekar Cisadane belajar dari kekalahan 2-0 di putaran pertama dimana serangan yang dilakukan tak berbuah gol, karena suport pemain lini kedua yang minim. "Kita akan menekan mereka sehingga kesulitan mengembangkan pertandingan, tapi kami juga ingin pemain bisa memaksimalkan serangan balik dengan efektif dan berbuah gol," ucapnya. Hanya saja mantan pelatih Persija Jakarta itu menyayangkan laga ini tanpa kehadiran suporter Persita Laskar Benteng Viola (LBV) atau Vilola dan North Legion. Itu terjadi karena status izin pertandingan yang dikeluarkan Polda Banten adalah tanpa penonton. Itu efek dari insiden keributan suporter usai laga Persita kontra Perserang, Kamis (13/7) lalu. "Sangat disayangkan saat kami butuh poin penuh tampil tanpa dukungan suporter. Akan beda bertanding tanpa suporter," tukasnya. (apw)

Sumber: