Waspada Angin Kencang

Waspada Angin Kencang

TIGARAKSA-Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) wilayah Tangerang menyebutkan, musim hujan belum berakhir. Walaupun, intensitas hujan di Maret hingga April tidak setinggi di Februari. Namun, hujan di bulan ini diiringi tiupan angin kencang yang memiliki potensi puting beliung. Kepala BMKG Tangerang Hendro Nugroho mengatakan ada potensi muncul angin kencang disertai hujan sebagai pertanda mulai musim pancaroba. Ia memperkirkan, awal atau pertengahan April sudah masuk musim kemarau. "Kami sampaikan sampai Maret masih potensi hujan. Dari data kami menunjukan level waspada. Kami harapkan, warga terus memonitor bahwa hujan belum selesai. Kita perkirakan akhir Maret atau awal April musim hujan berakhir," jelasnya kepada Tangerang Ekspres, Sabtu (7/3). Hendro mengatakan, sewaktu-waktu masih terjadi hujan lebat pada Maret ini. Walaupun intensitasnya di bulan ini lebih rendah dari sebelumnya. Namun, patut diwaspadai. Ia menegaskan, informasi kebencanaan akibat angin kencang atau hujan lebat akan disampaikan kepada publik satu hingga dua jam sebelum terjadi. "Perlu diwaspadai, saat ini kita lihat tanah sudah jenuh. Jadi hujan dengan intensitas rendah saja sudah terjadi genangan dan ini perlu diwaspadai," jelasnya. Selain intensitas hujan lebih rendah dari sebelumnya, Hendro mengungkapkan, karateristik hujan di Maret disertai angin kencang. Menurutnya, hal ini wajar sebagai tanda musim akan berganti. Namun, ia memperingatkan perlu diwaspadai warga dan pemerintah. "Kita perkirakan, mendekati akhir Maret akan sering timbul angin kencang. Bahkan mungkin peluang terjadinya puting beliung. Ini perlu diwaspadai oleh warga dan pemerintah. Normalnya, kecepatan angin di Banten sampai 30 kilometer per jam kalau di atas 80 kilometer per jam, kita bilang ekstrem," ujarnya. Diketahui, hujan lebat di awal Februari mengakibatkan 14 kecamatan mengalami banjir akibat macetnya saluran drainase dan tingginya intensitas hujan lokal. Sebelumnya, angin kencang memporak-porandakan Kecamatan Mauk pada 2019 dan tiga kecamatan lain. Angin kencang ini terjadi saat pergantian musim kemarau ke musim penghujan. Hendro mengatakan, akan terus meng-update informasi cuaca kepada warga berdasarkan radar dan satelit. Ia mengimbau agar warga mengikuti setiap informasi terbaru dari media sosial milik BMKG yang diperbarui setiap harinya. "Kami akan umumkan satu hingga dua jam sebelum terjadi cuaca ekstrem. Perkiraan, awal atau pertengahan April sudah mulai memasuki musim kemarau. Sekali lagi kami perlu sampaikan, puncak musim hujan belum usai jadi tolong tetap waspada," jelasnya. (sep)

Sumber: