Laporkan Penculikan Anak, Indah Terancam Bui

Laporkan Penculikan Anak, Indah Terancam Bui

PAMULANG-Dunia maya, Sabtu (29/2) sekitar pukul 16.00 WIB sempat dihebohkan dengan kabar penculikan bayi di dalam angkutan kota (angkot) jurusan Lebak Bulus-Parung. Aura Indah Permata (30) melaporkan kejadian tersebut ke polisi dan mengaku telah dihipnosis di dalam angkot dan bayinya dibawa lari oleh pelaku hipnotis. Namun, kabar tersebut ternyata palsu. Cerita tersebut ternyata cuma hasil karangan Aura. Padahal, isu penculikan bayi itu sudah telanjur tersebar luas di berbagai media sosial sejak Sabtu (29/2) malam. Dalam narasi yang disebar disebutkan, jika baru saja terjadi penculikan dengan cara menghipnosis korban di dalam angkot. Lalu dilampirkan pula foto bayi kecil pada isi pesan berantai itu. Aura Indah Permata merupakan warga Petukangan Utara, Pesanggerahan, Jakarta Selatan. Kapolsek Pamulang Kompol Hadi Supriatna mengatakan, begitu mendapat laporan anggotanya lalu bergerak cepat dengan menerjunkan tim menyisir ke lokasi di sekitar Lapangan Terbang Pondok Cabe, Pamulang. "Lokasi ini diduga sebagai tempat kejadian perkara (TKP) penculikan. Pengakuan Aura, dia tak sadar karena dihipnosis seseorang di dalam angkot hingga diturunkan di kawasan Pondok Cabe," ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Minggu (1/3). Hadi menambahkan, awalnya kesulitan melakukan penyelidikan, lantaran Aura yang didampingi suami masih terlihat syok saat melapor di Polsek Pamulang. Namun, setelah ditelusuri, ternyata pengakuan dan laporan Aura bertolak belakang dengan fakta yang dihimpun polisi. Hasil pemeriksan dan pendalaman polisi, kasus penculikan bayi dan keterangan dari ibu Tia teman pelapor menyatakan pelapor tidak pernah punya bayi dan laporan yang dibuat tidak benar. "Jadi laporang penculikan bayi ini adalah tidak benar," tambahnya. Masih menurutnya, saat ini anggotanya masih melakukan pemeriksaan dan pendalaman kasus tersebut. "Pelaku mengaku bayinya telah diculik tapi, yang menyebarkan berita tidak benar adalah kakaknya yang bernama Julianah. Julianah ini menyebarkan berita tidak benar di media sosial WA," tuturnya. Polisi akan memberikan ganjaran hukum atas apa yang diperbuat oleh pelapor yakni Aura Indah Permata, suaminya, serta yang awal memulai menyebarluaskan kabar penculikan di media sosial. Sementara itu, kakak pelaku Julianah mengatakan, ia membuat berita tidak benar itu lantaran terhadap adiknya yang mengaku anaknya telah diculik ketika di dalam angkot. "Saya kasihan kepada adik saya, saat laporan di kantor polisi waktu kemarin masih di Polsek Parung saya berinisitif menyebarkan peristiwa yang yang dialami adik saya kepada grup WA saya," ujarnya. Julianah menambahkan, menyebarkan kabar tidak benar itu Sabtu (29/20) sekitar pukul 17.00 WIB. Namun, ia tidak menyangka apa yang telah dikirim ke grup WA akan berdampak luar biasa dan menghebohkan masyarakat. "Selain saya ada satu orang lagi yang menyebarkan berita ini melalui mediao sosial facebook (fb)," jelasnya. Atas kasus ini ia minta maaf kepada masyarakat dan kepolisian atas berita tidak benar yang telah ramai di dunia maya. "Saya minta maaf atas kejadian ini dan menjadikan peristiwa ini menjadi pelajaran berharga," tuturnya. Di tempat yang sama, Aura Indah Permata (30) atau yang biasa disapa Andi Sulis mengatakan, melakukan pengakuan atau laporan palsu bila anaknya diculik motif karena masalah pribadi. "Saya melakukan ini dengan sadar dan apapun risikonya akan saya tanggung," singkatnya. (bud)

Sumber: