TIGA ANGKA DEMI SEMIFINAL
SAINT PETERSBURG – Sama-sama menuai kekalahan di pertandingan pembuka Grup B jelas bukan hasil yang menggembirakan baik bagi Kamerun maupun Australia. Sebab, satu kaki mereka sudah berada di zona merah, alias rawan sebagai tim yang tersisih. Tiga angka pun menjadi target yang diusung kedua tim ketika bertemu di Krestovsky Stadium malam nanti, untuk menjaga agar satu kaki mereka tetap menginjak asa lolos semifinal. Kiper Australia, Mat Ryan, mengatakan bahwa kekalahan tipis 3-2 yang diderita dari Jerman Senin (19/6) lalu terjadi karena mereka terlambat panas. ”Selain itu, kami juga gugup. Jadi, sering membuat kesalahan tidak perlu dalam permainan,” tuturnya seperti dilansir ESPN. Kesalahan itu, menurut winger Socceroos, julukan Australia, Mathew Leckie, tidak boleh terjadi ketika berhadapan dengan Kamerun. Sebab, dalam pengamatannya setelah menonton video pertandingan kontra Cile, skuad besutan Hugo Broos tersebut adalah skuad yang begitu mengandalkan serangan balik. Winger 26 tahun yang memperkuat Hertha Berlin itu menjelaskan, skema permainan counter attack itu bisa terjadi karena diperkuat oleh pemain sayap yang cepat dan bagus kala melakukan dribel. Diantaranya Arnaud Djoum, Christian Bassogog, maupun duo fullback Ernest Mabouka dan Collins Fai. Selain itu, usia para pemain flank tersebut masih dibawah 30 tahun. Jadi, kesempatan untuk melakukan melakukan adu sprint dengan para penggawa Negeri Kanguru bisa terjadi beberapa kali. ”Mereka adalah lawan yang sangat berbahaya,” ucap Leckie kepada The West. Apalagi, kapten Australia, Mark Milligan mengatakan, meski memiliki waktu recovery dua hari, hal itu masih belum cukup bagi mereka. ”Aku berharap skema open play bakal jarang. Sebab, aku sudah cukup berlari kemarin," kelakarnya. Karena itulah, The West melansir bahwa head coach Australia, Ange Postecoglou, bakal melakukan rotasi. Hal itu harus dilakukan tidak sekedar untuk memberikan kesempatan para pemain utamanya untuk beristirahat. Namun, jika sudah memahami karakter permainan lawan, maka Postecoglou bisa merancang serangan dengan bertumpu kepada para pemain yang fresh. The Wsst memberitakan, masing-maisng lini bakal menerima rotasi dari pelatih kelahiran Athena, Yunani tersebut. Dari barisan pertahanan, Ryan McGowan bakal menempati posisi diantara Milos Degenek, Trent Sainsbury, atau Bailey Wright. Kemudian di lini tengah, Postecoglou tengah mempertimbangkan kondisi fisik pencetak gol pertama Australia, Tom Rogic. Jika gelandang serang asal Celtic itu tidak mendapat rekomendasi dari tim medis Australia, maka dia bisa digantikan oleh Jackson Irvine. Lalu, striker nonklub, Robbie Kruse, yang tampil baik sebagai pengganti Tomi Juric di menit ke-56, sangat mungkin bakal memulai pertandingan malam nanti dari menit pertama. Lebih lanjut, Milligan percaya diri timnya bakal mengakhiri pertandingan dengan angka penuh, yang membuat kans lolos tetap terjaga. Apalagi, skema 3-4-2-1 dari Postecoglou mulai menunjukkan respon positif dengan memberikan perlawanan kepada Die Mannschaft, julukan Jerman, via dua gol. Apalagi, sejarah menguntungkan Australia. Sepanjang 41 pertandingan dengan wakil dari CAF (Konfederasi Sepak Bola Afrika), Australia mampu menorehkan 18 kemenangan. ”Aku percaya 100 persen dengan sistem ini. Kami bakal membuat perbedaan,” terangnya dilansir dari Reuters. Terpisah, Broos berujar bahwa dirinya menginginkan Indomitable Lions, sebutan Kamerun, bisa menampilkan permainan seperti saat mereka ditundukkan Cile 0-2, Senin dinihari kemarin. "Kami hanya kurang beruntung dengan hasilnya,” kata Broos seperti diberitakan oleh beIN Sports. ”Namun, secara permainan, kami menampilkan aliran bola yang sesuai dengan apa yang kami latihkan,” lanjutnya. (jpnn/apw)
Sumber: