Pasca Banjir Leptospirosis Menghantui, Pemkot Terjunkan 984 Tim Medis

Pasca Banjir Leptospirosis Menghantui, Pemkot Terjunkan 984 Tim Medis

KOTA TANGERANG-Ribuan warga Kota Tangerang masih mengungsi. Rumah mereka terendam banjir. Penyakit Leptospirosis wajib diwaspadai. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri yang dibawa oleh air kencing hewan, seperti tikus. Saat banjir, kencing tikus bisa mengalir bersama air yang diinjak dan masuk ke dalam tubuh manusia. Gejala penyakit ini, mual, muntah, meriang, sakit kepala, nyeri otot, sakit perut, diare, kulit atau area putih pada mata yang menguning, demam dan timbul ruam di ruam tubuh. Ketua PMI Kota Tangerang Kuswarsa mengatakan, warga harus memaspadai penyakit Leptospirosis. Biasanya muncul pada saat hujan dan banjir. "Jika tidak segera diobati, perawatan di rumah sakit akan dibutuhkan. Oleh karena itu, mengetahui gejala dan cara pencegahan pun penting agar kita semua paham sehingga dapat terhindar dari penyakit tersebut,"ujarnya saat ditemui Tangerang Ekspres di Markas Besar PMI Kota Tangerang. Kuswarsa mengungkapkan, tanda dan gejala terkena leptospirosis ialah menggigil, batuk, diare, sakit kepala tiba-tiba. Selain itu, demam tinggi, nyeri otot, hilang napsu makan, mata merah, iritasi dan nyeri otot. "Mengenali gejala ini penting. Jika ada tanda-tanda seperti di atas, segera ke petugas medis yang ada di posko. Atau ke puskesmas," lanjutnya. Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Liza Puspadewi menuturkan, sejak hari pertama dilanda banjir, ribuan pasien berhasil ditangani di posko kesehatan. Diketahui, Pemkot melalui Dinas Kesehatan sudah membuka 41 posko kesehatan yang tersebar di 13 kecamatan dengan mengerahkan 984 tim medis. "Data yang terakhir (kemarin) ada 4.185 pasien yang ditangani oleh dinkes. Dengan rincian 2.668 pasien kasus penyakit dan 1.517 pasien dengan luka ringan, yang tersebar di 41 posko kesehatan," jelasnya. Dari data yang dihimpun Dinas Kesehatan, kata Liza, ada empat warga meninggal dunia. Yaitu, Jhon Andres (15) warga Nerogtok akibat berenang menggunakan batang pisang. Rodisana warga Ciledug yang menurut keluarga tidak mau di evakuasi, M Fatir (14) warga Ketapang dugaan jatuh dan hanyut. Terakhir, Jamilah (52) Batuceper diduga tersengat listik. "Alhamdulillah, adanya pelayanan kesehatan dari ratusan petugas kesehatan Dinkes Kota Tangerang, cukup menjawab kekhawatiran para pengungsi atau korban banjir lainnya. Terlebih, bagi mereka yang trauma melihat bangunan rumahnya yang habis terendam banjir," imbuhnya. Lanjut Liza, mengenai penyakit Leptospirosis, dinkes belum menemukan masyarakat yang terkena penyakit itu. Bahkan, semua pasien yang masuk ke posko sudah dicek tidak ada. Hanya penyakit ringan saja dan juga luka akibat ingin evakuasi. "Sejauh ini kita belum ada masyarakat yang terkena, mudah-mudahan tidak ada. Karena memang penyakit Leptospirosis sangat membahayakan yang dikeluarkan dari kencing tikus. Jadi habis banjir ini, masyarakat harus benar-benar membersihkan rumahnya," tutupnya. (mg-9)

Sumber: