Pelatda Popnas Banten Bikin Tekor
PRESTASI tinggi yang dicanangkan oleh cabor peserta Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) XIV di Jawa Tengah 2017 diprediksi sulit tercapai. Hal tersebut terkait dana pelaksanaan Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) Popnas yang diberikan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Banten jauh dari harapan cabor. Dari informasi yang didapat atlet dan pelatih hanya akan mendapat dana pembinaan sebanyak 20 pertemuan (latihan). Angka ini jauh dari apa yang telah dijalani atlet dan pelatih dalam persiapan pelatda Popnas selama ini. Paling minim, rata-rata atlet dan pelatih telah menjalani 60 kali latihan hingga medio Juni ini. Seperti yang dijalani Pelatda Popnas bola voli dan sepakbola. Tim bola voli putra telah melakoni latihan sejak Maret dengan melakukan 4 kali latihan dalam sepekan sedang sepakbola lebih lama lagi yakni menggelar Pelatda mulai Januari. "Sekarang ini kami sudah tekor, karena harus menalangi transport pemain dengan mencari pinjaman kesana-kemari. Ini kami lakukan agar program persiapan yang kami lakukan tetap bisa maksimal," ungkap Bambang Siswantoro, Pelatih tim Bola Voli Putra Popnas Banten. Belum lagi dana untuk menjalani ujicoba baik yang bersifat try in atau try out yang lumayan besar untuk satu kali ujicoba. Dengan kata lain dana 20 pertemuan yang diberikan sangat kurang untuk persiapan meraih target prestasi tertinggi. Hitungan tekor soal pendanaan Pelatda juga dikemukakan cabor sepakbola. Untuk pelatih saja yang berjumlah 5 orang, Manajer I tim Popnas Banten Nico Vata Nen mengungkapkan telah mengeluarkan lebih dari Rp. 50 juta untuk dana transportasi. "Kami telah latihan 90 kali sejak Januari, jumlah itu (Rp. 50 juta, red) untuk transport pelatih. Untuk pemain pastinya lebih dari angka itu," jelas Nico. Dengan rencana Dispora Banten memberikan dana untuk 20 pertemuan jelas berbeda jauh dari apa yang diungkap sebelumnya. Dimana Dispora akan menanggung biaya yang dikeluarkan selama Pelatda berjalan. Baik Nico dan Bambang sangat menyayangkan Dispora Banten hanya menganggarkan dana untuk 20 kali pertemuan saja. Mengingat kebutuhan tim atau atlet untuk melakukan latihan selama Pelatda diatas 50 kali. "Kalau hanya 20 kali pertemuan pemain nggak dapat apa-apa, belum lagi kita butuh ujicoba yang hanya dianggarkan 1 kali oleh Dispora. Kalau ditarget juara susah kalau untuk dongkrak kemampuan atlet," tutup Nico. Sekretaris Dispora Banten, Ai Suzana Deha yang dikonfirmasi terkait hal tersebut membenarkan bahwa Dispora Banten hanya menganggarkan 20 pertemuan untuk Pelatda Popnas 2017. Anggaran yang disediakan pun hanya untuk pelaksanaan mulai April hingga Agustus. "Untuk try out kami hanya anggarkan 1 kali yang kami rencanakan pada Juli nanti," ungkap Ai Suzana lewat pesan SMS. Walau komitmen untuk meraih prestasi, para pembina olahraga yang terlibat menyayangkan kebijakan Pemprov Banten lewat Dispora soal minimnya dana kegiatan Pelatda Popnas. Terkesan memberikan tanggungjawab lebih kepada daerah yang melakukan pembinaan cabor peserta Popnas untuk meraih prestasi. "Padahal kan kita ke Popnas atas nama Banten bukan Kabupaten/Kota asal atlet pemenang di Popda. Kedepan ini harus jadi bahan pertimbangan agar pendanaannya lebih baik," tutup Bambang. (apw)
Sumber: