BPOM Sidak Swalayan, Pastikan Makanan Olahan Aman

BPOM Sidak Swalayan, Pastikan Makanan Olahan Aman

SERPONG-Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Provinsi Banten melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke pasar swalayan Superindo, Mal Teraskota, Serpong, Senin (2/12). Sidak dilakukan untuk memastikan makanan olahan yang dijual aman untuk dikonsumsi masyarakat. Sidak dipimpin Kepala BPOM Provinsi Banten Sukriadi Darma didampingi Wakil Walikota Tangsel Benyamin Davnie, Direktur Pemberdayaan Masyarakat, Pelaku Usaha pada BPOM Dewi Pratiwi Sari seusai menghadiri Gebyar Keamanan Pangan di Mal Teraskota. Kepala BPOM Provinsi Banten Sukriadi Darma mengatakan, pemeriksaan dilakukan untuk memastikan produk makanan yang dijual aman untuk dikonsumsi. "Sidak sering kita lakukan di tempat lain juga untuk memastikan makanan dan minuman olahan yang dijual aman dikonsumsi dan beredar sesuai aturan," ujarnya kepada Tangerang Ekspes, Senin (2/12). Sukriadi menambahkan, pemeriksaan yang dilakukan salah satunya untuk pangan olahan roti. Roti yang dijual harus memiliki PIRT yang izinnya dikeluarkan Dinas Kesehatan setempat. Roti yang dijual di Kota Tansek baik yang diproduksi di Kota Tangsel dan luar Kota Tangsel harus memiliki PIRT. Selain itu, petugas juga memeriksa produksi makanan dalam negeri (MD) dan produkai makanan luar negeri (ML). Sidak atau pengawasan dilakukan berdasarkan sampling. Hal tersebut untuk memastikan bahawa produk-produk yang dijual sesuai mutu seperti saat BPOM memberikan izin. "Biasanya, saat BPOM memberikan izin maka suatu produk akan dibuat memenihi kriteria berdasarlan mutu dan kesehatan tapi, ditengah jalan produk bisa diubah. Dan untuk memastikan ini kita rutin melakukan pemeriksaan," tambahnya. Masih menurutnya, pemeriksaan dan pengawasan juga akan ditingkatkan jelang Natal dan tahun baru karena permintaan bahan makanan dan makanan olahan bisanya cenderung meningkat. "Hasil dari sidak ini tidak kita temukan hal-hal yang berbahaya, salah satunya tidak ada barang yang kadaluarsa," jelasnya. Sementara itu, Wakil Walikota Tangsel Benyamin Davnie mengatakan, Kota Tangsel bukan daerah produksi, tapi konsumsi dan Pemkot bersama BPOM menjamin bahan pangan yang aman bagi masyarakat. "Kita menjamin bahan pangan dan olahan makanan yang beredar di Kota Tangsel aman untuk dikonsumsi, caranya rutin melakukan pemeriksaan," ujarnya. Pak Ben menambahkan, penyelenggara keamanan pangan harus dilakukan secara rutin, terkoordinasi dan sistematik sepanjang hulu sampai hilir rantai pangan. "Keamanan pangan harus diperkenalkan sebagai aspek yang perlu diperhatikan dengan mengaitkan antara proses, peredaran dan konsumsi pangan yang tidak menimbulkan risiko terhadap masalah kesehatan," tambahnya. Di tempat yang sama, Direktur Pemberdayaan Masyarakat, Pelaku Usaha pada BPOM Dewi Pratiwi Sari mengatakan, keamanan pangan merupakan isu penting karena merupakan salah satu pilar kualitas dan kesehatan bangsa. "Serta menentukan daya saing ekonomi dan perdagangan pangan disetiap titik rantai pangan, termasuk pangan impor," ujarnya. Pratiwi menambahkan, keamanan pangan merupakan tanggung jawab kita bersama baik pemerintah maupun masyarakat termasuk juga kalangan akademis ataupun perguruan tinggi dan media. BPOM berkoordinasi dengan lintas sektoral dan lintas pemerintahan untuk memperkuat tata kelola pengawasan pangan, serta terus membangun sistem pengawasan pangan yang efektif untuk mewujudkan keamanan pangan di Indonesia. "BPOM siap memberi fasilitasi perkuatan kapasitas dan pendampingan bagi pelaku usaha pangan, terutama industri rumah tangga pangan yang tahan terhadap krisis sebetulnya industri rumah tangga pangan ini," tuturnya. (bud)

Sumber: