Anak Dilarang Bermain di Luar

Anak Dilarang Bermain di Luar

TANGERANG – Isu penculikan anak sudah membuat resah di Kota Tangerang. Meski hanya isu yang belum jelas kebenarannya, warga tetap waspada. Terutama lingkungan sekolah yang mulai memperketat pengamanan dan pengawasan terhadap anak didik.  Terlebih waktu penjemputan usai kegiatan belajar mengajar.

“Mau tidak mau ini harus menjadi perhatian kita. Benar  atau tidaknya isu itu, sudah sangat mengkhawatirkan dan tidak bisa dianggap remeh. Jangan sampai anak-anak kita menjadi korbannya,” tutur Yetti Sulistiawaty, Kepala SDN Tanah Tinggi 1, Kota Tangerang, Kamis (23/3).

Ia menjelaskan, kebijakan pengamanan sekolah yang dilakukan untuk memaksimalkan peran petugas keamanan di pintu gerbang sekolah. Mengarahkan para orangtua murid serta petugas antarjemput sekolah anak.

Selain itu, sekolah juga melakukan beberapa kebijakan pengawasan. Berupa melarang anak untuk keluar pekarangan sekolah sebelum jam sekolah berakhir. Istirahat atau jajan hanya boleh di kantin sekolah, tidak ada kegiatan jajan keluar sekolah.

“Sudah beberapa hari ini, kita pun memberikan sosialisasi kepada anak-anak terkait orang asing, bagaimana menjaga diri serta tak mudah percaya. Dengan harapan mereka bisa peduli keamanan diri mereka sendiri dulu,” tuturnya.

Sejak isu penculikan anak merebak di tengah masyarakat, menurut Yetti, tingkat keresahan warga semakin tinggi. Bahkan, pihak guru juga ikut resah karena para orangtua mewanti-wanti keselamatan anak mereka kepada pihak sekolah.

Sementqra itu, polisi juga memperketat pengamanan di wilayahnya seperti di sejumlah tempat keramaian, mulai dari sekolah, perbankan, perkantoran, pasar yang selama ini sudah berjalan. Wakapolres Metro Tangerang Kota, AKBP Erwin Kurniawan mengatakan sudah memaksimalkan Patroli saat jam-jam yang dianggap rawan.

Personel Babinkamtibmas setiap harinya terus menyebar di lingkungan warga. Melakukan pendekatan, sosialisasi terkait hoax hingga merapatkan barisan bersama menjaga keamanan wilayah.  “Ini harus kerjasama, tanggungjawab kita semua. Sejujurnya kepolisian tidak mungkin secara maksimal menjaga keamanan di seluruh sudut dengan jumlah personel yang ada. Namun, dipastikan kita akan menjaga dan bekerja semaksimal mungkin terkait isu yang beredar,” ungkapnya.

Kendati isu penculikan yang ramai di media sosial ternyata bohong. Ia mengimbau warga Kota Tangerang tetap waspada. Apalagi berita di media sosial tentang penculikan anak masih ramai. Terkait benar atau tidaknya isu penculikan anak dengan motif penjualan organ tubuh. Kepolisian meminta orangtua, pihak sekolah dan masyarakat pada umumnya tetap harus meningkatkan kewaspadaan demi keselamatan anak.

“Benar atau tidaknya isu itu, kita tetap harus waspada dan memberikan perhatian penuh kepada anak-anak kita, baik di sekolah maupun lingkungan masing-masing,” katanya.

Perwira melati dua ini mengharapkan kepada orangtua harus memberikan pemahaman kepada anak agar jangan begitu saja percaya kepada orang yang tidak dikenal yang mendekatinya.

“Ajarkan kepada anak kita untuk segara melaporkan kepada guru atau Satpam jika ada orang asing yang mendekatinya. Ada baiknya juga kita selaku orangtua selalu mendampingi putra-putri kita saat bermain di luar rumah,” imbuhnya. (bun)

Sumber: