Airin Dorong ITI Jadi Negeri

Airin Dorong ITI Jadi Negeri

SETU-Walikota Tangsel bersama Menteri Perindustrian sedang mendorong Institute Teknologi Indonesia (ITI) menjadi perguruan tinggi negeri. Saat ini, di Kota Tangsel baru ada satu perguruan tinggi negeri, yakni UIN Jakarta yang ada di Ciputat. Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany mengatakan, bila ITI sudah menjadi perguruan tinggi negeri maka BPPT, Puspitek bisa saling bersama-sama bekerja sama dan berkolaborasi. "Insya Allah nantinya akan melahirkan insinyur-insinyur atau ahli teknik yang memiliki potensi karena, Indonesia sekarang membutuhkan orang-orang yang mampu dan profesional," ujarnya, saat memberikan sambutan dalam pembukaan Bulan Pemuda di Gedung BBPT di Kawasan Puspiptek, Setu, Selasa (1/10). Airin menambahkan, saat bertemu Menteri Perindustria dan Rektor ITI ia berpesan bila sudah menjadi perguruan tinggi negeri maka, jika tes masuk harus menggunakan BMPTN dan SMPTN maka masuk ke ITI akan susah-susah gampang. "Saya bilang kalau boleh privilage, misalnya selama 5 sampai 10 tahun ada kuota khusus untuk anak Kota Tangsel yang ber KTP-el Tangsel lulusan bisa otomatis masuk menjadi mahasiswa di ITI. Saya berharap dengan ITI menjadi negeri maka kualitas SDM dengan SDM unggulnya akan meningkat," tambahnya. Ibu dua anak ini menambahkan, Pemkot Tangsel, ITI, Yayasan yang menaungi ITI, dan Kemenristek sudah setuju dan sepakat dan tinggal bertemu dengan Presiden untuk disampaikan. Sehingga di Kota tangsel akan ada dua perguruan tinggi negeri plus swasta yang tumbuh dan berkembang dan akan menghasilkan lulusan-lulusan yang baik. Menurutnya, sekolah itu penting, jadi jangn pernah berhenti untuk tidak bersekolah, harapannya  sekolah sampai perguruan tinggi. Dengan sekolah maka anak-anak muda akan memiliki kompetensi dan kemampuan, sehingga mampu bertahan, dan mampu meraih harapan dan menjalankan roda pemerintahan dan pembangunan di Kota Tangsel khususnya. "Mudah-mudahan kita bisa segera sampaikan ke Presiden," tuturnya. Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangsel Taryono mengatakan, bila ITI menjadi perguruan tinggi negeri maka itu sangat baik. ITI jadi negeri menjadi kewenangan pusat dan itu bagus untuk masyarakat Kota Tangsel. "Ini bagus, jadi pengajar-pengajar yang berkualitas dan bagus  karena mereka ada di Puspiptek," singkatnya. Di tempat terpisah, Rektro ITI Isnuwardianto mengatakan, rencana ITI menjadi negeri sudah cukup lama diwacanakan. "Ini ini kembali mencuat saat BJ Habibie selaku Ketua Dewan Pembina Yayasan Pengembangan Teknologi Indonesia meninggal dunia beberapa waktu lalu," ujarnya. Pria yang biasa disapa Isnu ini menambahkan, ITI didirikan bersamaan dan menyatu dengan Puspiptek awal 1980an. Menurutnya, Walikota Tangsel Airin sudah bicara rencana rencana ITI negeri sejak periode pertama beliau menjadi walikota. Bila ITI menjadi negeri yang penting ITI bisa mewujudkan ide-ide dan bersinergi dengan Puspiptek. "Kalau ITi jadi negeri maka akan jauh berbeda dari yang saat ini, mungkin sekarang luluskan 500 orang namun, nantinya bisa mencapai 5000 per tahun," tambahnya. Masih menurutnya, di kawasan Puspiptek terdapat Lippi , Batan, BPPT dan lainnya. Sehingga bila ITI jadi negeri makan riset bisa diteruskan dan lainnya. Untuk pemerintah manfaat ITI bila jadi negeri manfaatnya banyak, mulai dari terkait industri, kewirausahaan baru, edukasi bisa dilakukan. Bila ini dilakukan maka akan bermanfaat bagi masyarakat. Bila sudah jadi negeri maka dosen yang mengajar ITI bisa dari Puspiptek. ITI ingin menjadi negeri karena ingin membesarkan dan mewujudkan saint technopart dan realisasinya tergantung pemerintah. "Kalau dari sisi internal kita sudah siap, baik karyawan, dosen, mahasiswa dan alumni sudah saya panggil dan mereka setuju," tuturnya. (bud)

Sumber: