Dongkrak Pariwisata, Prioritaskan Ekonomi Kreatif

Dongkrak Pariwisata, Prioritaskan Ekonomi Kreatif

SERPONG-Dalalam rangka mengembangkan potensi pariwisata khususnya di bidang ekonomi kreatif, Dinas Pariwisata Kota Tangsel tidak bisa berjalan sendiri. Namun, juga harus didukung oleh pelaku ekonomi kreatif. Sumber daya utama dalam industri kreatif adalah kreativitas yang didefinisikan sebagai kapasitas atau faktor penggerak untuk menghasilkan inovasi dan karya berbeda. Ekonomi kreatif menempatkan kreativitas dan pengetahuan sebagai aset utama dalam menggerakkan perekonomian. Kepala Bidang Pengembangan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada Dinas Patiwisata Kota Tangsel Maya Elsera mengatakan, ekonomi kreatif harus dijadikan prioritas utama di Kota Tangsel. "Karya seni, kuliner, animasi, fashion dan sub sektor lainnya, merupakan potensi yang bersumber dari ide-ide kreatif berasal dari masyarakat," ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Sabtu (28/9). Ditemui seusai menghadiri pelatihan membuat sarung tisu dari kain di Kawasan Jaletreng Riverpark, Maya menambahkan, terkait dengan pariwisata dan ekonomi kreatif yang terintegrasi karena Dispar ingin di destinasi wisata ada kegiatan yang mendukung ekonomi kreatif juga. Ekonomi kreatif terdiri dari 16 sub sektor, salah satunya ingin mengembangkan sub sektor sub sektor untuk bisa pertunjukan di Jaletreng dan mendorong tim yang kreatif untuk ikut serta memeriahkan Jaletreng. "Lalah di Jaletreng ada acara pasti orang mau datang dan ini dilakukan tiap Sabtu dan Minggu," tambahnya. Maya menjelaskan, 16 sub sektor dalam ekonomi kreatif tiga diantaranya menjadi sektor unggulan, yakni kriya, kuliner dan fashion. Sisanya seperti desain interior, seni pertunjukan, film, animasi, video, radio, televisi, desain produk dan lainnya. "Ini kita tumbuhkan juga dan khususnya yang bersinergi dan potensi dari 13 sub sektor ini di Kota Tangsel luar biasa," ungkapnya. Wanita berkerudung ini menuturkan, distinasi wisata juga menunjang kegiatan ekonomi kreatif. Dari 16 sub sektor yang paling banyak kuliner, kriya dan fashion. Bila mereka bersatu tentu bisa mendongkrak ekonomi Kota Tangsel lebih baik lagi dan bisa menularkan bakat-bakat apa yang sudah mereka miliki. "Kolaborasi dari tiga sub sektor ini sudah bagus dan saling bersinergi dan sambil melihat potensi apa lagi yang bisa dikembangkan karena, tujuan kita Kota Tangsel menjadi kota kreatif," tuturnya. Masih menurutnya, selain pelatihan membuat sarung tisu, ada juga Tangsel Youth Planner yang hadir. Ini merupakan sekelompok anak pemuda kreatif, mereka membanu Dispar memetakan ekonomi kreatif, dimana ekonomi kreatif dan pariwisata di Kota Tangsel itu seperti apa. "Kedepan kita akan punya program-progran untuk pengembangan ekonomi kreatif," tuturnya. (bud)

Sumber: