Nyaris Tewas Tertimpa Rumah Roboh

Nyaris Tewas Tertimpa Rumah Roboh

MAUK – Tanpa diduga, rumah Haerudin Warga Kampung Berusaha RT 03/01, Desa Banyu Asih, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, tiba-tiba ambruk. Akibatnya sekeluarga nyaris tewas tertimpa reruntuhan bangunan rumah, Selasa (17/9), sekitar  12.30 WIB Menurut Haerudin, yang didampingi Pudji dan Alfariji yang merupakan puteranya, kejadian tersebut berawal ketika ia sekeluarga sedang menonton televisi di dalam rumah. Beruntung, kedua anaknya tidak tertimpa reruntuhan bangunan. “Soalnya, bagian dinding dan atap rumah yang roboh adalah ruangan belakang yang sering digunakan untuk kamar tidur anak-anaknya,” ungkap pria yang berprofesi sebagai buruh tani ini. Haerudin menjelaskan, bangunan rumahnya yang berukuran panjang delapan meter dan lebar lima meter hanya memiliki dua ruangan. Ruangan bagian depan digunakan untuk tempat menonton televisi sekaligus tempat tidur, sedangkan ruangan belakang hanya digunakan sebagai tempat tidur anak-anaknya. Dikatakan Haerudin, ketika peristiwa itu dia bersama tiga anaknya yang lain sedang tidak di dalam rumah. Sekarang, meskipun dirinya mendapatkan musibah, dirinya bersyukur dua anaknya yang di dalam rumah tidak menjadi korban akibat reruntuhan bangunan. “Kalau istri saya sudah meninggal dunia karena penyakit sekitar tujuh tahun lalu,” kata Haerudin, saat ditanya wartawan keberadaan istrinya saat persitiwa tersebut. Di tempat yang sama, Mahsumi, penjabat (Pj) Kepala Desa Banyu Asih mengatakan, Pemerintah Desa Banyu Asih dan Pemerintah Kecamatan Mauk memfasilitasi pembangunan rumah Haerudin. Sebab, kondisi perekonomian Haerudin dikategorikan prasejahtera. “Bangunan rumah Haerudin akan dibongkar karena sudah rapuh. Kami yang membantu biaya pembangunan rumah Haerudin. Sebab, dilihat kondisi perekonomian anak-anaknya juga tidak dapat membantu Haerudin,” ujarnya. Sementara itu, Anton, Kepala Seksi Ekonomi dan Pembangunan pada Pemerintah Kecamatan Mauk, mengatakan prihatin dengan musibah yang dialami Haerudin dan keluarga. Namun, Anton bersyukur tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. “Sekarang kedatangan kami untuk mengetahui kerusakan rumah milik Haerudin. Selanjutnya, kami mengestimasi biaya yang diperlukan untuk pembangunan rumahnya. Kemudian, barulah kami melakukan pembangunan rumah,” jelasnya. “Sementara waktu, sejumlah anggota keluarga Pak Haerudin tidur di tempat lain,” pungkasnya. (zky/mas)

Sumber: