Akhirnya, Rumah Tak Laik di Serpong Dibedah

Akhirnya, Rumah Tak Laik di Serpong Dibedah

SERPONG-Yekah (38) seorang janda hidup dalam memprihatinkan. Ia harus tinggal di rumah berdinding triplek di RT 4/2, Kelurahan Rawa Mekar Jaya, Serpong. Namun, setelah kondisi ini tercium pemerintah, akhirnya ia pun bisa hidup lebih tengang. Sebab, kini rumah tersebut dibedah Pemerintah Kota Tangsel. Bedah rumah itu, dilakukan melalui dana Corporate Social Responsibility (CSR) Bank bjb dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas). Seperti terlihat pada Kamis (12/9), pekerja dari BKM melakukan pembongkaran rumah yang dihuni oleh tiga Kepala Keluarga (KK) yakni Yekah, Asmat dan Mulyadin. Ketiga Keluarga tersebut dikontrakan oleh Pemkot Tangsel di sebuah kontrakan yang lokasinya tidak jauh dari rumah yang akan dibangun. Kepala Bidang (Kabid) Perumahan pada Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Perkimta) Kota Tangsel, Carsono menjelaskan, hasil rapat dengan Wakil Walikota Tangsel Benyamin Davnie, karena kondisi rumah tersebut urgen, maka digunakan perbaikan atau bedah rumah menggunakan dana CSR BJB dan Baznas. “CSR-nya untuk dua unit rumah, dan satu unit rumahnya dibangun oleh Baznas, ada tiga rumah yang akan dibangun, namun untuk polanya saya juga belum tahu apakah satu atap dihuni bersama, atau masing-masing,” ungkapnya. Untuk dana bedah rumah, masing-masing rumah anggarannya sebesar Rp 50 juta rupiah. “Total tiga rumah sebesar Rp 150 juta rupiah, sementara untuk kontrakan selama sebulan yang ditempati oleh tiga kepala keluarga tersebut dananya berasal dari patungan Perkimta,” jelasnya. Carsono menjelaskan, Selasa (10/9) Perkimta melakukan pemindahan orangnya terlebih dahulu, Rabu hingga Kamis ini pembongkaran rumah, minggu depan baru proses pembangunan. Petugas Verifikator pembangunan Kelurahan Rawa Mekar Jaya, Pringgo, menjelaskan, pembangunan rumah ini akan berlangsung selama satu bulan, dan akan dibangun mulai minggu besok. “Kita lakukan pembongkaran terlebih dahulu, dan kami pihak Kelurahan berharap, ketika sudah dibangun, jangan sampai pihak BSD melakukan pemageran berlin, karena mereka juga hanya manusia biasa yang membutuhkan akses tempat tinggal,” singkatnya. (mol/esa)

Sumber: