512 Siswi Dapat Didoping Obat Tambah Darah

512 Siswi Dapat Didoping Obat Tambah Darah

SETU-Dinas Kesehatan Kota Tangsel memberikan 512 siswi SMA/sederajat tablet tambah darah. Para siswi ini juga dianjurkan untuk minum obat satu minggu satu tablet atau selama haid atau menstrulasi. Minum tablet tambah darah tiap hari dilakukan untuk mencegah anemia. Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangsel Deden Deni mengatakan, 512 siswi harus rutin minum tablet tambah darah karena adalah calon ibu hamil untuk hadapi kehamilan program 1.000 hari pertama kehidupan. "Tujuannya untuk kurangi kematian, ini investasi panjang, ibu sehat dan bayi sehat secara fisik dan mental," ujarnya seusai Kampanye minum tablet tambah darah pada siswa sma/sederajat di Graha Widya Bhakti, Setu (12/9). Deden menambahkan, tablet tambah darah (TTD) adalah suplemen makanan yang mengaadung zat besi dan folat. Zat besi adalah mineral yang banyak terkandung di dalam makanan secara alami, atau ditambahkan dalam beberapa produk makanan. Remaja putri yang berusia 10 sampai 19 tahun merupakan salah satu kelompok yang rawan mengalami anemia. Remaja putri merupakan masa depan bangsa yang nantinya akan menentukan generasi berikutnya. "Gerkaan 1.000 HPK mendukung upaya perbaikan gizi untuk meningkatkan mutu SDM generasi masa mendatang," tambahnya. Masih menurutnya, kegiatan 1.000 HPK yang dibentuk tujuannya untuk perluasan dan percepatan perbaikan gizi di dunia dengan fokus pada 1000 hari sejak hari pertama kehamilan. "Remaja putri secara langsung tidak disebutkan dalam 1.000 HpK namun, status gizi remaja putri atau pranikah memiliki kontribusi beaar pada kesehatan dan keselamatan kehamilan dan lelahiran," tuturnya. Sementara itu, Wakil Walikota Tangsel Benyamin Davnie mengatakan, target pembanguan SDM Kota Tangsel ke depan itu menjadi manudia sesuai motto Kota Tangsel, yakni cerdas modern dan religius. "Salah satu sumber manusia cerdas adalah anak sekolah. Mereka kita dorong untuk menjadi pelajar yang cerdas, remaja putri yang cerdas dan religius," ujarnya. Pak Ben menambahkan, salah satu cara untuk mewujudkan hal itu adalah tidak kekurangan darah. Remaja putri ini nantinya akan hamil, mensturasi, jadi potensi kekurangan darah lebih besar dibanding laki-laki. Sehingga pemkot kampanyekan agar remaja putri biasa minum obat. "Selama ini remaja putri mungkin mereka cuek kalau lemas padahal mereka kurnag darah. Tablet tambah darah ini disediakan Dinkes yang diantarkan Puskesmas kepada unit kesehatan sekolah (UKS)," tambahnya. (bud)

Sumber: