Teroris Sandera Penumpang di Bandara

Teroris Sandera Penumpang di Bandara

KOTA TANGERANG-Suasana terminal 1A Bandara Soekarno-Hatta, Jumat (23/8), mencekam. Ada 6 orang teroris menyandera petugas Avitation Security (Avsec) dan penumpang. Pelaku pelaku sempat mengeluarkan tembakan yang diarahkan ke aparat kemananan Bandara Soetta. Para pelaku ini sebelumnya menyamar sebagai penumpang yang akan menuju Filipina. Aksi penyanderaan tersebut berlangsung hampir 2 jam. Saat pelaku lengah, petugas kepolisian berhasil menyelamatkan para sandera. Sepak terjang teroris di terminal 1A Bandara Internasional Soekarno-Hatta, itu merupakan latihan bersama TNI, Polri dan bertugas bandara untuk mengantisipasi pembajakan pesawat terbang. Senior Manager of Branch Communication and Legal, Bandara Internasional Soekarno-Hatta Febri Toga Simatupang mengatakan, latihan tersebut merupakan bagian dari regulasi dan kewajiban PT Angkasa Pura II. Latihan itu dilakukan setiap dua tahun sekali untuk menguji kemampuan komunikasi, peralatan dan personel saat terjadi serangan teroris dadakan. "Melalui latihan bersama ini, kita bisa mengevaluasi apa saja yang kurang dari standar operasional prosedur (SOP) saat ini. Meskipun pengamanan dan kewaspadaan pasti dilakukan, ada atau tidak adanya peristiwa teror,"ujarnya saat ditemui Tangerang Ekspres setelah kegiatan latihan. Febri menambahkan, latihan tersebut sengaja dilakukan agar bisa mengantisipasi ketika terjadi teror atau pembajakan pesawat di Bandara Soetta. Selain itu, adanya latihan tersebut memberikan edukasi kepada para pegawai, harus berbuat apa, jika menghadapi situasi teror . "Data tentang latihan ini kami ambil dan akan kami jadikan sebagai evaluasi. Terpenting dari latihan ini adalah menguji komunikasi antara Supervisor Avsec, Chief, Senior Chief, Senior Manager Of Airport Security hingga pemegang komando tertinggi yakni Executive General Manager,"paparnya. Ia menjelaskan, melalui latihan bersama tersebut, pihaknya juga bisa memperketat keamanan bandara Soetta terhadap pelaku kejahatan yang melakukan aksinya di Bandara Soetta. "Latihan ini juga bisa mengukur kekuatan keamanan yang ada di Bandara Soetta. Selain itu adanya latihan ini akan terlihat koordinasi dengan petugas Airport Rescue and Fire Fighting services, kantor kesehatan pelabuhan, Polres Bandara Soekarno-Hatta serta pasukan yang memiliki keterampilan khusus untuk bertempur tiga matra (darat, laut dan udara) Detasemen Bravo 90,"ungkapnya. Terkait masalah keamanan yang ada di Bandara Soetta, Febri menuturkan, lapisan keamanan sudah terjamin, mulai dari anjing pelacak, mesin pendeteksi, dan juga petugas keamanan yang berada di setiap sudut Bandara Soetta. "Keamanan di Bandara Soetta sudah ketat. Karena pengamanan super ketat dan pemeriksaan yang detail oleh petugas kami. Maka itu, para pelaku kejahatan yang menggunakan pesawat di sini selalu ketahuan dan terdeteksi karena kami mempunyai alat yang canggih dan pengawasan yang ketat," tutupnya. Pantuan Tangerang Ekspres, dalam simulasi penanganan teror, para penumpang yang berada di terminal 1A sempat panik karena melihat situasi latihan seperti nyata. Akan tetapi, petugas segera memberitahu penumpang bahwa itu hanya simulasi dan tidak perlu panik. (mg-9)

Sumber: