BPD Desa Daon Bakar Jembatan

BPD Desa Daon Bakar Jembatan

RAJEG – Beredar video rekaman aksi bakar jembatan bambu di grup WhatsApp. Dalam video berdurasi satu menit itu terlihat seorang pria mengenakan kaos warna merah dan celana panjang warna hitam, membakar jembatan menggunakan ban dalam bekas. Tak hanya itu, terdengar suara dari video itu perihal kekecewaan masyarakat karena pembatalan pembangunan jembatan baru itu. Saat dikonfirmasi Tangerang Ekspres, Jumat (23/8), Komarudin, perekam video aksi pembakaran jembatan mengaku, awal pihaknya melakukan aksi itu sebagai wujud kekecewaan terhadap pemerintah, karena pembangunan jembatan di samping jembatan bambu itu dibatalkan. “Lokasi jembatan bambu ada pada saluran sekunder Sungai Cisadaene, di antara Kampung Daon Pasar Lama dengan Kampung Daon Saberang, Desa Daon, Kecamatan Rajeg, Kabupaten Tangerang. Pembakaran jembatan kami lakukan pada Kamis sore,”  kata pria yang juga sebagai Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Daon ini. Lebih lanjut, kata Komarudin, pembangunan jembatan di lokasi itu sudah diusulkan sejak lama. Anehnya, ketika akan dibangun jembatan permanen, pembangunan jembatan malahan dibatalkan. Namun, sekarang dia sudah memahami alasan pembatalan jembatan. “Pihak kecamatan sudah datang ke saya memberikan penjelasan bahwa, sedang berjalan proyek normalisasi saluran air Sungai Cisadane. Jadi, pembangunan jembatan itu dialihkan ke lokasi lain, tapi pembangunan jembatan masih di RW 02, Desa Daon,” ucapnya. Lebih lanjut, kata Komarudin, setelah normalisasi saluran air Sungai Cisadane di lokasi itu selesai, kedepan pihak kecamatan berupaya mengusulkan kembali pembangunan jembatan di lokasi itu. “Tak hanya itu, bahkan sebelum pembangunan jembatan terealisasi, akan ada kegiatan swadaya pembangunan jembatan sementara dari bahan bambu,” ujarnya. Komarudin mengaku, pada saat ini dia sudah tidak mempermasalahkan pembangunan jembatan yang dialihkan ke lokasi berbeda. Sebab, pembangunan jembatan di lokasi baru itu juga dibutuhkan masyarakat. Di tempat terpisah, Mulyadi, Tim Monitoring Evaluasi (Monev) Kecamatan Rajeg mengatakan, pihaknya memindahkan pembanguan jembatan karena pembangunan jembatan itu dilaksanakan bersamaan dengan proyek normalisasi saluran air sekunder Sungai Cisadane. “Jadi, kami memindahkan titik pembangunan jembatan ke lokasi lain yang masih satu RW, sebagai upaya agar kegiatan pembangunan berjalan lancar. Nanti, setelah normalisasi saluran air selesai, kami akan mengusulkan kembali pembangunan jembatan di lokasi itu,” singkatnya. (zky/mas)

Sumber: