BJB OKTOBER 2025

DI Banten, SPPG Baru Terbangun 551 Unit

DI Banten, SPPG Baru Terbangun 551 Unit

Satgas MBG Provinsi Banten, BGN, dan BPS rapat bersama di Hotel Aston Serang, Kamis (30/10). (SYIROJUL UMAM/TANGERANG EKSPRES)--

TANGERANGEKSPRES.ID, SERANG — Satuan Tugas Makan Bergizi Gratis (MBG) Provinsi Banten mencatat, hingga saat ini, baru 551 unit Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang terbangun di Provinsi Banten. Jumlah tersebut belum mencapai setengahnya dari target sekitar 1.200 SPPG.

Hal itu diungkapkan Asisten Daerah (Asda) I Provinsi Banten, Komarudin usai me­ng­ikuti rapat bersama Badan Gizi Nasional (BGN) yang diinisiasi oleh Badan Pusat Statistik (BPS) di Hotel Aston Serang, Kamis (30/10).

Komarudin mengatakan, dalam rapat tersebut tengah dibahas terkait monitoring dan evaluasi atau monev terkait pembangunan SPPG yang belum memenuhi target.

"Walaupun program ini be­lum selesai dalam hal ini pembangunannya ya, tapi proses monev tetap perlu dilakukan supaya kita tahu sasarannya, capaian, serta hambatan yang ada," katanya.

Ia menjelaskan, saat ini pembangunan SPPG di Banten sudah mencapai 551 unit atau sekitar 45 persen dari target 1.200 unit, dengan total penerima manfaat mencapai sekitar 1,5 juta orang.

"Kalau dihitung persen­tasenya baru sekitar 45 persen. Tahun ini memang tersisa waktu sedikit, tapi kami ber­upaya agar pembangunannya (SPPG) terus bertambah," jelasnya.

Meski begitu, Pemprov Ban­ten juga masih mengejar terkait kualitas dari MBG yang kerap menjadi kekhawatiran masyarakat. Aspek kualitas ini menjadi perhatian serius agar setiap SPPG benar-benar meme­nuhi standar layak dan higienis.

"Kami ingin yang dibangun itu juga berkualitas. Jangan sampai hanya mengejar ba­nyak, tapi aspek kontrol dan standarnya kurang. Itu tidak boleh terjadi," ungkap­nya.

Ia menuturkan, saat ini ma­sih terdapat hambatan terkait koordinasi antar instansi di Provinsi Banten. Namun saat ini semua pihak terkait mulai bergerak bersama.

"Kami di provinsi bikin Satgas dan Sekretariat, BPS juga aktif, pusat pun ikut me­mantau bahan-bahannya, kemudian Ombudsman juga kemarin menyampaikan ingin ikut mengawasi. Jadi seluruh instansi gotong royong ya, karena memang manfaatnya besar di daerah," tuturnya.

Sementara itu, Staf Khusus Badan Gizi Nasional (BGN) Pusat, Ari Santoso mengatakan bahwa hasil evaluasi menye­luruh masih dalam proses. Saat ini, BGN bersama BPS dan Satgas MBG Banten sedang menyamakan indikator penilaian kinerja program.

"Belum keluar kalau untuk hasil evaluasinya karena ini masih proses penyamaan indikator. Kita ingin pastikan apa yang diukur, apakah input, proses, atau output, semuanya jelas," katanya.

Meski begitu, pihaknya te­ngah melakukan penyem­purnaan teknis dan pening­katan standar mutu, termasuk penerapan Standar Laik Higiene Sanitasi (SLHS) di se­tiap SPPG sebelum naik menuju standar Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP).

"Kita dorong setiap SPPG punya SLHS dulu. Itu standar awal sebelum ke HCCP. Laik­nya gimana, higienenya seperti apa, itu yang kita perkuat," ujarnya.

Sumber: