Bunuh Satu Keluarga karena HP

Bunuh Satu Keluarga karena HP

SERANG-Misteri pembunuhan satu keluarga di Desa Gegeneng, Desa Suka Dalem, Kecamatan Waringinkurung, Kabupaten Serang terungkap. Diduga kuat Samin (29) pelakunya. Ia membunuh Rustandi (33) dan Alwi (4) menggunakan balok kayu. Sementara istri Rustandi, Siti Sa'idah selamat, namun dalam kondisi kritis. Aksi brutal terjadi, lantaran Rustandi memergoki Samin yang hendak mencuri hand phone (HP). Pelaku ditangkap tim gabungan Polres Serang Kota dengan Polda Banten di rumah saudaranya di Kabupaten Tulang Bawang, Provinsi Lampung. Samin tinggal tak jauh dari rumah korban, di Desa Waringin Kurung, Kecamatan Waringin Kurung, Kabupaten Serang. Ia bekerja sebagai buruh. Kebetulan, Samin tengah bekerja menguruk tanah di lahan milik Rustandi. "Kemungkinan besar, pelakunya satu orang," kata Kabid Humas Polda Banten, Kombes Pol Edy Sumardi saat konferensi pers di Mapolda Banten, Selasa (20/8). Untuk mengungkap pelakunya, polisi sebelumnya sudah memeriksa 15 orang saksi. Polisi mulai mendapatkan titik terang saat menemukan JS, teman dekat Samin. Juga hasil keterangan dari istri pelaku. "Pelaku memang sedang mengalami kesulitan ekonomi. Motifnya, pelaku hendak mencuri di rumah korban. Namun, korban memergokinya," lanjut Edy. Ia memaparkan, Selasa (13/8) sekitar pukul 01.00-02.00 WIB pelaku sedang kalut. Tak punya uang. Malam hingga dini hari Samin nongkrong atau kumpul-kumpul di salah satu warung tempat rekan bekerja. Di tempat itu, Samin sempat menggak minuman beralkohol. Dalam kondisi setengah mabuk, sekitar pukul 01.00 WIB, Samin meninggalkan tempat. Dengan mengendarai sepeda motor, Samin melaku menuju rumahnya. Namun, saat melintasi di samping rumah Rustandi, ia berhenti. Karena, rumah yang sedang tahap renovasi itu, pintunya dalam kondisi terbuka. Timbulah niat jahatnya. Ingin mengambil sesuatu dari dalam rumah itu. "Rustandi ini sama-sama pekerja buruh, namun tidak saling kenal dengan pelaku,” ujar Edy. Pelaku lantas memarkirkan sepeda motornya, persis di sebah kiri rumah korban. Sebelum masuk ke dalam rumah, Samin mengambil sabatang balok kayu. Ia pun melangkah pelan memasuki rumah. Di ruang tamu, ada tiga orang yang terbaring tidur di lantai. Rustandi, Siti Sa'idah dan anaknya, Alwi. Telepon genggam merek Asus yang sedang di-charger, menjadi incarannya. Telepon itu berada di dekat televisi. Naas, saat mengambil HP, kaki Samin tanpa sengaja menendang kabel charger. Sehingga menimbulkan suara. Seketika Rustandi terbangun. Melihat ada orang yang tak dikenalnya, Rustandi spontan berteriak menghardiknya. Panik, Samin membabibuta. Ia mengayunkan balok kayu di tangannya ke arah Rustandi. Serta menusuk perut Rustandi. Saat terjadi perkelahian itu, Siti terbangun. Samin pun kalap dan menyerang Siti. Alwi yang sedang tertidur, juga terkena sabetan batang kayu. Setelah ketiga korban tersungkur tak berdaya, pelaku meninggalkan rumah itu dengan membawa HP. Setibanya di rumah, Samin langsung mendobrak pintu rumahnya, karena kesal. Dobrakan pintu itu, membangunkan istrinya. Spontan istrinya bertanya. "Ada apa bang? Samin pun menjawab : "Habis membunuh orang," kata Samin sambil berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan ceceran darah di pakaiannya. Setelah itu Samin tidur. Keesokan harinya, masih kata Edy, sekitar pukul 09.00 WIB Samin menuju ke tempat kerja mengendarai sepeda motor dengan membawa tas berisi baju yang masih ada ceceran darah. Ia menemui temannya, JS dan meminjam uang Rp 300 ribu. Kepada JS, Samin mengatakan akan pergi ke Lampung. Kepada JS, Samin berterus terang kepergiannya ke Lampung, karena ia usai membunuh. Samin pun mengajak JS untuk menemainya ke Lampung. JS akhirnya bersedia menemainya. Menurut Kasat Reskrim Polres Serang Kota, AKP Ivan Adhitira sesampainya di Lampung, JS dan Samin berpisah. JS ke Lampung Selatan, sedangkan Samin ke kampung halamannya di Kabupaten Tulang Bawang. "Nah Keesok harinnya, JS kembali ke Banten. Kita pun langsung mengorek informasi dari JS," jelasnya. Setelah menggali informasi dari JS itu pula, polisi lantas memintai keterangan istri Samin. Kepada polisi, istri Samin berterus terang, bahwa Samin saat sampau di rumah langsung marah-marah dan mengamuk mendobrak pintu. Saat Samin tertidur, istri memeriksa kamar mandi. Di kamar mandi, ia mencium bau amis darah. "Istri pun menjadi khawatir dengan keselamatan pelaku. Karena pergi kerja terburu-buru. Tak lama, pada siang hari, istri pelaku mendatangi JS. Ternyata memang benar setelah makan siang, pelaku telah pergi bersama JS," kata AKP Ivan. Setelah mendapatkan keterangan pasti dari saksi kunci, tim Polres Serang Kota bersama Polda Banten berangkat ke Lampung. Akhirnnya pelaku berhasil ditangkap di rumah saudaranya di Tulang Bawang, tanpa perlawanan. (mg-04)

Sumber: