Tingkatkan Kinerja, Dishub Latih Kekompakan

Tingkatkan Kinerja, Dishub Latih Kekompakan

TANGERANG – Sebanyak 102 pegawai Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Tangerang menerima pendidikan karaketer. Adapun peserta yang mengikuti terdiri dari pejabat esselon III dan IV serta staf ataupun tenaga honorer. Pelatihan digelar selama tiga hari sejak 10-12 Juli 2019 bertempat di Ciwidey Valley Resto, Kabupaten Bandung. Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Tangerang Bambang Mahardi Sentosa mengatakan, penekanan kepada peserta lebih cenderung kepada pembentukan karakter. Sehingga penyampaian materi lebih kepada diskusi antar pemateri dan peserta. “Bagaimana membentuk sikap aparatur dishub yang disipilin, berwibawa dan baik. Bagaimana membentuk karakter yang sama karena perbedaan diantara anggota. Kaitanya, untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” ujarnya kepada Tangerang Ekspres, (11/7). Diketahui, peserta pendidikan karakter tahun ini masuk gelombang tahap kedua dengan jumlah 102 orang. Sedangkan pada tahap pertama dilaksanakan pada 2018 lalu dengan jumlah peserta mencapai 100 orang. “Peserta campuran ada yang pegawai negeri ataupun belum pegawai negeri, pejabat esselon serta staf baik petugas lapangan dan kantor. Untuk gelombang ke tiga nanti tahun depan. Kita memilih tempat di luar kota agar peserta tidak terganggu dengan lingkungan kerja dan rumah saat mengikuti kegiatan pendidikan. Adapun peserta perempuan sebanyak 20 orang dan sudah mendapatkan izin dari orang tua ataupun suami secara tertulis,” terangnya. Lanjut Bambang, pemateri yang dihadirkan diantaranya ahli pendidikan psikologi dari Universitas Islam Negeri Bandung. Pemateri yang menyampaikan soal bagaimana membentuk sikap dan perilaku serta meningkatkan kreativitas. “Baik dalam menjalankan tugas sebagai abdi negera dan abdi masyarakat,” sebutnya. Lalu ada pembinaan mental yang disampaikan Kodim 0510/Tigaraksa soal baris berbaris hingga apel rutin kedinasan.  Serta dilakukan pembimbingan mental bagaimana sikap kepada pimpinan dan teman sejawat. Serta penggemblengan fisik untuk kebugaran dan kesehatan peserta pelatihan. “Selanjutnya nanti dari saya selaku Kadishub yang menyampaikan soal menjadi aparat dishub yang baik, loyalitas, dan integritas. Dalam setiap menjalankan tugas,” lanjutnya. Bambang mengaku, penekanan inti dari pendidikan karakter yakni meningkatkan kreativitas dan keterampilan peserta. Saat menjalankan tugas sesuai perundang-undangan serta memiliki integritas dan profesional tinggi. Untuk itu, kata Bambang, komposisi peserta terdiri dari pejabat esselon, staf, serta petugas lapangan. “Secara umum berbaur diantara mereka akan tetapi secara penyampaian materi diberikan arahan kepada masing-masing tingkatan pegawi. Contoh bagaimana bersikap kepada atasan, bawahan, dan teman sejawat,” paparnya. Selain dari pendidikan karakter, Bambang mengungkapkan sudah menerapkan strategi menghindari kejenuhan salah satunya dilakukan rotasi pegawai antar bidang. Ia mengaku adanya perpindahan pegawai antar bidang dapat memberikan pengalaman baru serta dapat memahami pekerjaan satu sama lain. “Bagaimana organisasi bisa hidup, salah satunya pengembangan karir namun tidak harus adanya promosi tetapi juga rotasi antar bidang. Kita ada bidang penerangan jalan umum, bidang angkutan, bidang lalu lintas, bidang keselamatan, ada pelayanan uji kir, ada pelayanan administrasi angkutan. Dengan begitu supaya merasakan pekerjaan lainnya karena satu sama lain masih berhubungan sehingga perlunya pemahaman bersama,” papar Bambang. Adapun output dari pendidikan karakter, diharapkan adanya perubahan sikap, perilaku dan kinerja pegawai terutama dalam melayani masyarakat. Ia mengakui, faktor terbesar yang dapat mempengaruhi perubahan memang berawal dari kemauan setiap individu.  Hal ini dikarenakan, dinas perhubungan sudah ada branding sebagai dinas yang berjiwa semi-militer. “Saya kira, selama ini masih beragam sikap-sikap kita dalam melayani masyarakat dari yang baik hingga kurang baik. Mudah-mudahan semua pegawai ada perubahan dalam menjalankan tugas dan melayani masyarakat. Selebihnya dikembalikan kepada pribadi masing-masing apakah mau menyesuaikan diri dengan lingkungan,” tukasnya. (*)

Sumber: