Belum Diserahkan ke Dindik, SMPN Baru Terpaksa digunakan

Belum Diserahkan ke Dindik, SMPN Baru Terpaksa digunakan

TIGARAKSA – Sebanyak empat gedung baru SMP negeri yang telah dibangun belum diserahkan kepada Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Tangerang. Walaupun belum diserahterimakan keempat gedung sekolah baru tersebut sudah membuka diri untuk peserta didik. Kepala Dinas Bangunan dan Tata Ruang Kabupaten Tangerang Taufik Emil mengatakan, penyerahan aset masih terkendala perihal administrasi. Adapun anggaran yang digunakan untuk membangun keempat SMP negeri tersebut sebanyak Rp11,6 miliar. “Yang menyerahkan nanti dari bagian aset ke pemkab. Kendala hanya belum ada berita acara tidak ada masalah pada perencanaan. Anggarannya sekitar Rp2,9 miliar hanya untuk satu unit dan hanya konstruksi belum termasuk pembelian lahan,” ujarnya, kepada Tangerang Ekspres usai coffe morning di Gedung Bupati, Senin (8/7). Kempat gedung sekolah negeri tersebut yakni SMPN 5 Tigaraksa, SMPN 5 Curug, dan SMPN di Panongan. Emil mengaku anggaran yang digunakan untuk membangun Unit Sekolah Baru (USB) bersumber dari APBD 2018. Kata Emil, penyerahan aset menunggu kesiapan Dinas Pendidikan untuk dapat memanfaatkan gedung sekolah baru tersebut. “Kita membangun pasti dana daerah bukan dana khusus dari pusat. Kita tunggu saja kesiapan dari Dindik (penyerahan aset -red) menggunakan sekolah itu sedangkan masalah ketersediaan pompa air dan lainnya itu hanya masalah teknis,” terangnya. Lanjut Emil, pada 2019 sudah direncanakan pembangunan sebanyak empat SMP negeri baru yang sudah mencapai tahap pelelangan. Bangunan USB tersebut membutuhkan anggaran sebesar Rp16 miliar yang bersumber dari APBD 2019. “Ada di Kecamatan Cisoka, Curug dan dua kecamatan lagi untuk SMP negeri. Saat ini kita sedang lelang dengan nilai anggaran rata-rata Rp4 miliar,” tukasnya. Terpisah, Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang Pahrudin mengatakan, sekolah baru tersebut sudah dapat digunakan untuk Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) pada tahun ini. Sedangkan untuk proses belajar mengajar di SMPN 5 Curug menumpang di SMPN2 Curug dan SMPN4 Sepatan menumpang di SDN 3 Sepatan. “Untuk SMPN 5 Tigaraksa ada kemungkinan bersama SMPN2 Tigaraksa,” sebutnya. Pahrudin menambahkan, proses belajar mengajar pada SMP negeri baru yang menumpang tidak akan menurunkan kualitas. Untuk itu, dinas pendidikan menginginkan secepatnya dapat memiliki aset sekolah negeri sepenuhnya. Sehingga tidak ada lagi proses belajar mengajar menumpang di sekolah lain. “Kita ingin secepatnya sekolah baru tersebut menjadi milik kita. Secapatnya pula kita usahakan tidak lama para siswa menumpang belajar ke sekolah lain,” jelasnya. Sedangkan, dinas akan melengkapi fasilitas di sekolah baru seperti  kursi, meja, serta sarana dan pra-sarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar. Untuk waktunya diperkirakan pada September tahun ini dengan anggaran bersumber pada APBD murni di 2019. “Kita sudah siapkan sekira Rp4 miliar untuk belanja morbel di sekolah baru tersebut,” tukasnya. (mg-10/mas)

Sumber: