DPRD Kota Banjarbaru Belajar Kelola Perpustakaan di Tangsel

DPRD Kota Banjarbaru Belajar Kelola Perpustakaan di Tangsel

CIPUTAT-Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) Kota Tangsel menerima kunjungan kerja (kunker) dari anggota DPRD Kota Banjarbaru, Kalimatan Selatan, Kamis (4/7). Rombogan yang dipimpin Ketua DPRD Banjarbaru AR. Iwansyah tersebut diterima Kepala DPAD Tangsel Dadang Raharga di Aula Lantai 3A Gedung 1 Balai Kota. Rombangan berjumlah 10 orang tersebut merupakan paniti khusus (pansus) dalam rangka penyusunan rancangan peraturan daerah (Raperda) tentang perpustakaan dan arsip daerah di Kota Banjar Baru. Ketua DPRD Kota Banjarbaru AR. Iwansyah mengatakan, datang ke Tangsel ingin belajar dan menggali ilmu tentang perpustakaan dan arsib daerah. "Tangsel kita pilih karena meskipun usianya baru 10 tahun namun, pengelolaan perpustakaan dan arsip jauh lebih baik dibanding Kota Banjarbaru," ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Kamis (4/7). Irwansyah menambahkan, saat ini perpustakaan dan arsip di Banjarbaru sudah berjalan tapi, masih memerlukan payung hukum dengan adanya perda. Dengan kunjungan tersebut ia berharap mendapatkan informasi dan ilmu yang bisa peroleh dan bisa diterapkan dalam penyusunan raperda. "Minimal penanganan arsip dan perpustaan di Kota Banjarbaru sama seperti dengan di Tangsel. Tentunya inovasi yang dilakukan Tangsel jauh lebih berkembang karena Tangsel sebagai penyangga ibukota," tuturnya. Sementara itu, Kepala DPAD Kota Tangsel Dadang Raharja menyambut baik dan siapapun yang datang untuk belajar dan menimba ilmu di Tangsel akan dilayani. "Kita siap berikan informaiskan sesuai tugas masing-masing," ujarnya. Dadang menambahkan, meskipun Tangsel baru berusia 10 tahun namun, DPAD Tangsel tak kalah dengan kota kabupaten lain. Seperti, telah memiliki kampung literasi, mobil perpustakaan keliling 9 unit, taman bacaan masyarakat (TBM) ada 89, juga pojok baca yang ada di kantor-kator pemerintahan dan swasta. Selain itu, DPAD juga rutin mengadakan lomba perpustakaan tingkat kelurahan dan sekolah. "Kita memiliki 5 program dan 17 kegiatan, termasuk memiliki aplikasi iTangsel. Soal Perda penyelenggaraan perpustakaan kita sudah ada sejak penggabungan kantor perpustakaan dan arsip daerah menjadi DPAD," jelasnya. Masih menurutnya, target pengunjung perpustakaan tahun ini sebesar 910.000 orang. Namun, bila mengandalkan datang ke kantor perpustakaan milik DPAD tentunya tidak akan tercapai. Solusinya yang dilakukan adalah dengan mencari data perpustakaan yang ada di Tangsel, yakni di perguruan tinggi negeri dan swasta. "Dari sinilah kunjungan itu dikerjasamakan, sehingga dapat data pengunjung dan termasuk perpustakaan di sekolah dan TBM," tuturnya. (bud)

Sumber: