Bupati Tatu Keberatan Ada Pendatang Yang Belum Jelas Miliki Pekerjaan
SERANG – Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah mengatakan bahwa dirinya merasa keberatan bila memang adanya pendatang ke Kabupaten Serang yang belum memiliki kepastian dalam bekerja. Sebab, hal itu akan berdampak pada meningkatnya jumlah pengangguran di Kabupaten Serang. “Kalau yang mau datang dipersilahkan (dipersilakan) tapi itu harus sudah jelas pekerjaannya, atau sudah mendapatkan pekerjaan, tapi kami keberatan bila ada urban namun belum tentu mendapatkan pekerjaannya,” katanya saat ditemui di halaman Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Serang, Senin (10/6). Menurut dia, adanya urbanisasi ke Kabupaten Serang akan menjadi beban penambahan jumlah penduduk di Kabupaten Serang, bahkan bila tidak memiliki pekerjaan akan menjadi beban penduduk yang masuk kategori pengangguran. “Kalau rumus dari Badan Pusat Statistik (BPS) itu hitungannya yang sudah tinggal 6 bulan di Kabupaten Serang, maka itu akan menjadi beban penduduk, bayangkan kalau mereka datang mencari kerja tapi belum ada kepastian maka akan menjadi beban kita bersama,” ujarnya. Ia mengaku, Kabupaten Serang memang salah satu daerah yang diminati oleh masyarakat. Hal itu karena Kabupaten Serang memiliki industri yang cukup banyak. “Di Banten memang Kabupaten Serang yang biasanya banyak urban (pendatang), mereka mecari pekerjaan di sini, tidak bisa kita pungkiri memang,” terangnya. Maka dari itu, pihaknya meminta industri untuk menerima pekerja yang hanya memiliki Kartu Tanda Penduduk Elektronik (E-KTP) yang berasal dari Kabupaten Serang. Hal ini dilakukan untuk mengukur persentasi pengangguran di Kabupaten Serang. “Bahkan ini sudah ada dalam Peraturan Daerah (Perda) yang saat ini masih kita buat, kita mensyaratkan E-KTP, karena kita juga harus mengurusi masyarakat kita sendiri yang ada di Kabupaten Serang terlebih masih banyak yang harus kita urus,” tuturnya. Kepala Bidang Administrasi Kependudukan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Serang, M. Mujtahidi mengatakan sampai saat ini. ada 30 penduduk yang pindah ke Kabupaten Serang dari luar daerah. Meski demikian. jumlah tersebut lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah yang keluar dari Kabupaten Serang yakni sebanyak 50 orang warga. “Paling banyak yang keluar dari Kabupaten Serang, mungkin hampir tiap harinya bisa mencapai 50 orang,” katanya melalui sambungan telepon seluler, Selasa (11/6). Kata Mujtahidi, warga yang pindah domisili baik dari maupun ke Kabupaten Serang memiliki berbagai alasan. mulai dari berkerja, pendidikan hingga mengikuti keluarga. “Kalau yang keluar itu kebanyakan pergi ke Tangeran dan Jakarta, tapi kalau yang datang ke Kabupaten Serang itu paling banyak dari Lampung, Pandeglang. dan juga Lebak,” paparnya. (mam/tnt)
Sumber: