Usus Ayam Berformalin, Temuan BPOM di Pasar Anyar

Usus Ayam Berformalin, Temuan BPOM di Pasar Anyar

TANGERANG - Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Provinisi Banten menemukan adanya usus ayam mengandung formalin dijual di Pasar Anyar, Sabtu (11/5). Kandungan formalin pada usus ayam tersebut memiliki kadar yang cukup tinggi. BPOM menemukannya di sekitar lapak yang ada di luar area Pasar Anyar. Pedagang tersebut menjual dagannya di emperan pasar. "Kami menemukan dari 20 sampel yang dibeli, setelah dilakukan pengujian ditemukan satu sampel yang mengandung formalin cukup tinggi yakni usus ayam," ujar Kepala BBPOM Banten, Sukriyadi Darma. Sukriyadi mengatakan, Balai POM akan memberikan peringatan sekaligus sosialisasi kepada pedagang agar tidak lagi menggunakan formalin untuk bahan makanan yang dijual. Selain itu juga, formalin sangat bahaya bagi tubuh manusia jika dikonsumsi. "Jika pedagang tersebut baru pertama kali maka akan kami lakukan pembinaan untuk menggunakan cara lain agar dapat mengawetkan makanan, karena formalin ini sangat berbahaya. Tetapi jika memang sudah sering mengunakan formalin maka kami akan serahkan ke pihak berwajib untuk mempertanggungjawabkan apa yang telah dilakukan,"paparnya. Sukriyadi menambahkan, memberantas penggunaan formalin hingga ke akarnya, pihaknya juga akan meminta pedagang tersebut untuk kooperatif dengan memberi informasi dari mana formalin didapat. Pasalnya, penggunaan formalin yang tinggi dapat menyebabkan berbagai penyakit hingga berujung kematian. "Mereka harus kooperatif untuk menunjukkan kepada kami sumbernya dia beli dari siapa, karena formalin ini sangat berbahaya jika dikonsumsi oleh masyarakat dalam kurun waktu tertentu dan kadar tertentu. karena itu sifatnya karsinogenik bisa menyebabkan kanker pada kurun waktu yang tidak langsung kelihatan,"ungkapnya. Sementara itu Kepala Disperindag Kota Tangerang Agus Sugiono mengungkapkan, selama ini pedagang di Pasar Anyar sudah tidak lagi berjualan menggunakan formalin, baru kali ini lagi ditemukan. "Kebetulan ini ada pedagang yang berjualan usus menggunakan fromalin sebagai pengawet, tetapi memang bukan di dalam Pasar Anyar melainkan di luar area pasar. Kalau untuk di dalam sudah tidak ada lagi pedagang berjualan menggunakan formalin, karena memang kita sudah berikan peringatan dan sosialisasi kepada para pedagang,"tutupnya. (mg-9)

Sumber: