Toko Masyarakat dan Agama Bersama TNI-Polri Deklarasi Damai, Selesaikan Masalah Pemilu ke Bawaslu dan MK

Toko Masyarakat dan Agama Bersama TNI-Polri Deklarasi Damai, Selesaikan Masalah Pemilu ke Bawaslu dan MK

TANGERANG-Kota Tangerang kondusif usai Pemilu. Polri, TNI dan Pemerintah Kota Tangerang, menggelar deklarasi bersama, tokoh masyarakat dan pemuka agama. Kapolres Metro Tangerang Kota Konbes Pol Abdul Karim, Kajari Tangerang Robert Peter Andrian Pelealu, Dandim 0506/Tgr Letkol Inf Faisol Izuddin Karimi dan Walikota Tangerang Arief R Wismansyah ikut dalam deklarasi ini. Deklarasi ini untuk mengajak masyarakat melupakan Pemilu yang sudah berlalu, agar tidak ada gesekan karena perbedaan pilihan. Selain itu juga untuk menciptakan kondisi aman serta damai di Kota Tangerang. Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol Abdul Karim mengajak masyarakat menjaga keamanan dan kenyamanan di Kota Tangerang pasca pemilu. Ia menegaskan Pemilu sudah berakhir dan saat ini tinggal menunggu hasil penghitungan suara. “Mari lupakan permasalahan pemilu, mari bersatu kembali. Jika ada pelanggaran pemilu, percayakan proses hukum kepada kami dan Bawaslu. Mari bersama jadikan pemilu dan perbedaan pilihan sebagai persaudaraan, bukan menjadi perdebatan, apalagi permusuhan,” tuturnya saat memberikan sambutan di acara deklarasi di salah satu rumah makan di Jatiuwung, Kota Tangerang, kemarin. Ia mengatakan, penyelesaian masalah yang berkaitan dengan pemilu, sudah ada salurannya. "Kalau ada yang belum puas atau menemukan ada pelanggaran, silakan diselesaikan di Bawaslu, pengadilan tata usaha negara atau ke Mahkmah Konstitusi," lanjutnya. Walikota Arief R Wismansyah mengatakan, deklarasi ini sebagai bentuk bahwa Pemilu di Kota Tangerang berjalan damai dan tertib. Tidak ada kericuhan baik saat pencoblosan sampai dengan rekapitulasi yang saat ini tengah berjalan. "Sebagai pemerintah daerah, kami mengucapkan terima kasih atas perhatian, pengertian dan kepedulian dari para tokoh masyarakat yang menginginkan Tangerang dan Indonesia tetap damai pada saat Pemilu. Kita apresiasi TNI dan Polri yang telah menjaga Pemilu di Kota Tangerang tetap berjalan kondusif,"ujarnya. Arief mengajak momen pemilu sebagai bentuk demokrasi yang aman dan damai. Untuk itu Pemkot mengajak masyarakat tetap terus menjaga keamanan sampai dengan pemilu selesai. "Jika memang ada masalah bisa langsung laporkan ke jalur yang semestinya, ada Bawaslu yang akan menerima laporan tersebut untuk selanjutnya ditindaklanjuti. Jangan sampai mengambil keputusan sendiri yang mengakibatkan kerugian untuk masyarakat Kota Tangerang," paparnya. Ia mengimbau, masyarakat jangan terpancing dengan isu serta kabar yang belum ada kebenarannya. Karena usai pemilu masih beredar banyak berita hoaks yang isinya memprovokasi. "Masyarakat harus bisa memilah mana berita benar dan berita tidak benar," lanjutnya. Sementara itu Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tangerang KH. Akhmad menjelaskan, bukan hanya deklarasi damai saja. Acara ini disisipkan syukuran pasca Pemilu. Di mana semua masyarakat harus kembali seperti semula, seeprti sebelum Pemilu. Kembali mempererat tali persaudaraan. "Jangan sampai gara-gara berbeda pilihan pada saat Pemilu dibawa sampai saat ini. Pemilu kemarin hanya sebagai proses demokrasi saja dan jangan dibuat sebagai perbedaan. Mari jaga Kota Tangerang. Jadikan perbedaan itu sebagai wujud persaudaraan dan bukan permusuhan," ungkapnya. Hadir juga dalam deklarasi ini, pemuka agama baik Islam, Kristen, Konghucu, Budha dan Hindu. Bahkan perwakilan ormas di Kota Tangerang juga ikut mengajak masyarakat untuk menjaga perdamaian pasca Pemilu. (mg-9)

Sumber: