Simpatik Berakhir, Tilang Incar Pelanggar

Simpatik Berakhir, Tilang Incar Pelanggar

TANGERANGPolres Metro Tangerang mencatat ada sebanyak 10.019 pengendara yang melanggar pada Operasi Simpatik yang digelar sejak 1-21 Maret atau selama 21 hari kemarin. Pelanggaran didominasi oleh pengendara motor. Jumlahnya mencapai 7.573 pelanggar. Selebihnya adalah pengendara mobil penumpang (1.949 pelanggar), pengendara bus (39 pelanggar) dan pengendara mobil barang sebanyak 458 pelanggar.

Kasat Lantas Polres Metro Tangerang AKBP Ojo Ruslani mengatakan sebanyak 10.019 pelanggar tersebut tak satu pun yang diberikan bukti pelanggaran (tilang). Mereka hanya ditegur dan diberikan pemahaman tentang aturan berlalu lintas.

“Pelanggaran pengendara motor terbanyak adalah tidak memiliki kelengkapan surat-surat, tercatat 4.428 pengendara. Kemudian tidak mengenakan helm 790 pengendara,” kata Ojo kemarin (22/3).

Dia menjelaskan, bila dipilah berdasarkan profesinya, tercatat ada 27 pengendara dengan profesi PNS yang melakukan pelanggaran. Kemudian, 6.224 karyawan swasta, 836 pelajar/mahasiswa dan 2.505 pengemudi. Kemudian bila dipilah berdasarkan usia, ada 547 pengendara di bawah umur yang melakukan pelanggaran selama Operasi Simpatik berlangsung.

“Setiap harinya angka pelanggaran berupa teguran rata-rata mencapai 300 hingga 400. Namun tertinggi di hari ke-9 mencapai 632 pelanggaran. Hal itu terjadi, pada umumnya mereka yang diberikan teguran adalah tidak mematuhi rambu-rambu dan ketentuan berkendara,” katanya.

Satlantas Polres Metro Tangerang hanya menghitung pelanggaran berupa teguran. Karena memang dalam Operasi Simpatik ini mengutamakan teguran bukan penilangan. Namun Ojo mengingatkan, setelah Operasi Simpatik ini berakhir, Polantas akan langsung menindak tegas dan memberi tilang kepada pengendara yang melanggar. “Setelah ini, mulai besok akan ditindak. Pengendara yang tidak memiliki kelengkapan surat-surat, tidak menggunakan helm, melanggar rambu, kebut-kebutan semua akan ditilang dan wajib denda sesuai dengan aturan dari masing-masing pelanggaran,” tambahnya.

Operasi Simpatik kemarin tidak hanya fokus kepada pengendara kendaraan di jalan. Tapi juga melalui berbagai kegiatan lainnya. Seperti sosialisasi tertib lalu lintas ke TNI, kampus, sekolah hingga anak-anak usia dini di sejumlah TK. Jajaran Satlantas setiap harinya pun rutin berkunjung ke sekolah untuk melakukan upacara bersama pelajar terjun langsung memberikan pemahaman pentingnya keselamatan berkendara.

Demi keberhasilan Operasi Simpatik 2017, selama 21 hari jajaran Satlantas Polres Metro Tangerang melakukan berbagai cara menarik untuk lebih dekat dengan pengendara. Seperti mendatangkan sejumlah polwan cantik, polisi cilik, boneka karakter hingga pembagian 10.000 masker gratis untuk pengendara roda dua.

“Kami berharap, dengan operasi yang digelar kepolisian saat ini bisa menumbuhkan serta membangun kesadaran masyarakat untuk mematuhi dan mentaati peraturan mengenai undang-undang berlalu lintas, karena keselamatan prioritas utama, keselamatan nomor satu,” tandasnya. (bun/bha)

Sumber: