Arief Sudah Bergerilya
TANGERANG-Walikota Tangerang Arief R Wismansyah menghargai langkah politik yang dilakukan wakilnya, Sachrudin. Namun dia menolak pandangan pengamat politik yang menilai langkah Sachrudin mengikuti penjaringan Bakal Calon Walikota di PDIP adalah tanda-tanda perpecahan. Dalam menjalankan roda pemerintahan, Arief mengatakan bersama Sachrudin tetap solid tidak ada perpecahan atau gesekan. Tetap seperti bisa bekerja menjalankan roda pemerintahan sesuai dengan tugas pokoknya masing-masing.Untuk urusan langkah politik, merupakan hak masing-masing. “Tidak benar itu (perpecahan). Satu tahun ke depan saya masih bersama-sama dengan Pak Sachrudin, bekerja memajukan kota ini,” katanya saat dihubungi Tangerang Ekspres tadi malam (23/5). Arief mengaku tidak mempermasalahkan langkah Sachrudin atau siapa pun yang mengikuti penjaringan bakal calon walikota/wakil walikota. Dia juga merasa tidak ada persoalan dengan Partai Golkar, di mana Sachrudin sebagai Ketua DPD II Kota Tangerang saat ini. “Silakan saja siapa pun itu. Bahkan saya mendorong pegawai eselon II, III dan IV, untuk maju pada pilkada nanti,” katanya. Arief akhirnya blak-blakan, bakal maju lagi pada Pilkada Kota Tangerang tahun depan. Namun sejauh ini, sebagai kader Partai Demokrat dirinya belum mendapat arahan maupun instruksi dari DPP. “Saya sudah merapat ke DPP dan kalau sudah dibuka penjaringan, tentunya saya akan ikut,” tutur Arief. Diam-diam ia sudah bergerilya dengan berkomunikasi dengan partai lain. Menurutnya, selama ia menjabat walikota dan membangun Kota Tangerang, selalu intens berkomunikasi dengan pimpinan partai untuk berdiskusi dan meminta masukan demi kemajuan warga. Pun demikian dengan menyongsong Pilkada serentak 2018. “Saya memang harus berkomunikasi dengan semua partai. Sebab tidak mungkin membangun kota ini sendirian,” ucapnya. Saat ditanya apakah bakal merapat juga ke PDIP, Arief mengatakan komunikasi yang sudah dibangun dengan PDIP lebih kepada meminta masukan dalam membangun Kota Tangerang. “Sedikit banyak, PDIP telah berperan memberikan masukan-masukan dalam membangun kota ini. Kalau soal politik, itu dinamis. Tinggal lihat saja dinamika yang terjadi,” ucapnya. Ia mengatakan saat ini dia masih fokus menyelesaikan tugasnya sebagai walikota sampai akhir jabatan. “Segala hal yang berkaitan dengan politik, biar orang partai yang menjawab. Tapi, kalau soal pemerintahan, boleh tanyakan saya,” tegasnya. Prediksi pecah kongsi duet Arief-Sachrudin sebelumnya disampaikan pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno. Prediksi itu didasarkan pada langkah Sachrudin yang sudah bergerilya ke sejumlah tempat. Ditambah langkahnya mendaftar penjaringan di PDIP. Kalau keduanya pecah kongsi dan Sachrudin memang memilih mencalonkan diri menjadi walikota, kata Adi, maka Arief bakal mendapat lawan yang sepadan. Dari pengamatan Adi, saat ini belum ada lawan kuat yang bisa menandingi Arief. Hanya Sachrudin yang punya potensi besar menjadi lawan berat Arief. Menurut Adi, banyak kemungkinan alasan Sachrudin bila 'bercerai' dengan Arief. Bisa karena merasa tidak nyaman dengan kursi wakil walikota, atau karena kurangnya mendapat peran selama mendampingi walikota. (tam/bha)
Sumber: