Pra PON 2019, Pecatur Banten Masuk di Zona Neraka
BANTEN masuk zona nerka untuk kualifikasi Pekan Olahraga Nasional (PON). Berdasarkan jadwal yang diterima Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Banten, atlet Banten berada satu zona dengan atlet-atlet Pulau Jawa bersama DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta dan Jawa Timur. Ketua Pengprov Percasi Edy Irianto mengatakan persaingan di zona pulau jawa sangat ketat lantaran Banten harus berhadapan dengan provinsi kuat dan punya sejarah meraih medali di PON. "Bnaten masuk zona Jawa, zona neraka. Banyak pecatur hebat di zona Jawa ini. Sehingga persaingannya akan ketat," kata Edy, Senin (14/1/2019). Namun demikian Pengprov Banten bakal berkonsentrasi untuk meloloskan atlet ke PON Papua XX/2020. Edy tetap optimis, pecatur Banten mampu bersaing dengan pecatur daerah lain. Agar bisa bersiap menghadapi persaingan, Percasi Banten bakal mematangkan persiapan Pra PON 2020 melalui tahap seleksi atlet yang akan dimulai pada Februari 2019. Seleksi ini akan berlangsung ketat dan tidak ada main mata untuk mengejar prestasi. "Tahap seleksi untuk atlet pra PON Papua ini dilakukan tidak hanya sekali pertemuan tetapi dilakukan beberapa kali pertemuan selama empat bulan hingga mendapatkan atlet terbaik," katanya. Pihaknya nantinya akan mempersiapkan 10 pecatur terbaik untuk mengikuti kualifikasi Pra PON Papua dari berbagai kelas. Untuk menentukan tiket ini pihaknya akan menyeleksi atlet terbaik sesuai data yang dimiliki pihaknya. Khusus untuk para juara Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) V Banten 2018, Edi mengatakan tidak ada jaminan dan harus mengikuti seleksi ulang untuk Pra PON Papua. "Kami berencana memberangkatkan atlet beregu dan perorangan. Target kamu yaitu bisa meloloskan banyak atlet ke PON Papua agar kesempatan menyumbangkan medali bisa tercapai," tutup dia. (apw/jpg)
Sumber: