Penipu Berkedok Sales Beraksi di Pakuhaji

Penipu Berkedok Sales Beraksi di Pakuhaji

PAKUHAJI – Sejumlah warga tertipu oleh lima orang yang mengaku sebagai sales perlengkapan rumah tangga. Kejadian itu. Terjadi di Kampung Empetan RT 01/02, Desa Buaran Bambu, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang Jumat, (11/11). Dalam aksinya, para pelaku menawarkan barang perlengkapan rumah tangga, diantaranya rice cooker (pemasak nasi-red), springbad (kasur tidur-red), televisi, lemari pakaian, blender dan lemari piring. Penawaran dilakukan dengan cara menunjukan brosur bergambar barang, harga jual dan angsuran per bulan. Demi melancarkan aksinya, para pelaku membujuk korbannya dengan cara menjanjikan memberi satu produk gratis setelah memesan satu jenis barang yang dibeli. Caranya, cukup memberikan uang jaminan pemesanan barang, kemudian jenis barang yang diinginkan ditambah bonus barang akan dikirim, selanjutnya uang jaminan dikembalikan. “Setelah sejumlah warga behasil terbujuk untuk mengangsur barang yang ingin dibeli, lalu mereka memberikan uang jaminan pemesanan kepada sales, namun barang yang dipesan tidak kunjung datang sampai sekarang,” kata Arsyad, Ketua Lembaga Perlindungan Konsumen Nusantara Indonesia (LPKNI) Kabupaten Tangerang, Rabu (16/1). Arsyad menuturkan, Heriyah, warga yang terkena tipu mengaku bahwa sales membawa kabur uang Heriyah senilai Rp600 ribu yang digunakan untuk uang jaminan membeli satu mesin blender. Senasib dengan Heriyah, Nemi, kehilangan perhiasan emas seberat enam gram setelah terbujuk ingin membeli springbad dengan cara diangsur selama satu tahun. Dirinya, langsung memberikan emas tersebut kepada sales. “Dia (Heriyah) memberikan jaminan emas untuk membeli kasur tidur, sedangkan Nemi memberikan uang jaminan senilai Rp600 ribu untuk membeli blender,” jelasnmya. Saat ini, sejumlah korban belum melaporkan peristiwa tersebut kepada Polsek Pakuhaji. Namun, dia akan mendampingi para korban bila ingin melaporkan kasus penipuan ini ke pihak yang berwenang. Tujuanya, agar kasus penipuan ini dapat diusut, sehingga para pelaku dapat ditangkap dan mempertanggung jawabkan perbuatan masing-masing. Sebab, dia khawatir kasus ini kembali menelan korban penipuan di wilayah lain. (mg-2/mas)

Sumber: