Dana Belum Cair Layanan MBG Dihentikan
MEMASAK: Proses menghidangkan makanan MBG di salah satu SPPG di Kota Serang.(Aldi Alpian Indra/Tangerang Ekspres)--
TANGERANGEKSPRES.ID, SERANG — Layanan dapur Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Cipocok Jaya Gelam untuk sementara terhenti. Seluruh aktivitas dihentikan karena dana operasional dari Badan Gizi Nasional (BGN) belum cair, sehingga unit tidak lagi memiliki anggaran untuk menjalankan dapur maupun membayar pegawai. Kondisi ini menjadi sorotan karena berdampak langsung pada siswa penerima manfaat program MBG di wilayah tersebut.
Kepala SPPG Cipocok Jaya Gelam, Imam Hendar Setiono, mengungkapkan bahwa keterlambatan pencairan dana sudah berlangsung sejak proposal diajukan. Selama beberapa pekan, pihaknya masih berusaha mempertahankan kegiatan dengan memanfaatkan sisa anggaran yang tersedia. Namun setelah seluruh cadangan habis, operasional tidak mungkin dilanjutkan.“Dana sekitar Rp1,2 miliar belum cair. Selama ada sisa anggaran, gaji dan kebutuhan operasional masih berjalan. Tapi ketika anggaran habis, kegiatan otomatis berhenti,” ujarnya, Selasa (9/12).
Imam memastikan bahwa selama dapur masih berjalan, tidak ada keterlambatan gaji. Semua pembayaran kepada pegawai disesuaikan dengan hari kerja dan hanya dilakukan ketika ada anggaran yang mendukung.
Ia menjelaskan bahwa SPPG Gelam memiliki total 47 pegawai dan 3 staf. Seluruhnya terdampak penghentian kegiatan, termasuk para tenaga dapur dan petugas distribusi yang biasanya menyalurkan paket makanan ke sekolah-sekolah penerima manfaat. Kondisi ini diperkuat oleh surat pemberitahuan resmi yang dikeluarkan pihak SPPG mengenai penghentian operasional sampai waktu yang belum ditentukan. Surat tersebut menegaskan bahwa alasan penghentian semata-mata karena belum cairnya dana, tanpa ada persoalan lain yang mengganggu jalannya layanan.
Penghentian operasional ini juga berdampak pada sekolah-sekolah yang berada di bawah cakupan layanan SPPG Gelam. Sejak dapur berhenti, sekolah tidak menerima pasokan MBG dan belum dapat dipastikan kapan layanan dapat kembali berjalan.
Situasi tersebut mendapat tanggapan dari Koordinator Wilayah BGN Kota Serang, Nuni Pratiwi. Ia membenarkan bahwa sumber persoalan berasal dari pusat.“Di Kota Serang hanya satu SPPG yang berhenti operasional. Dan betul, keterlambatan dana memang sedang terjadi. Penyebab utamanya karena di pusat tengah dilakukan perbaikan PPK,” kata Nuni.
Menurutnya, kondisi di pusat berdampak pada percepatan pencairan dana operasional di daerah. Nuni menambahkan bahwa setiap SPPG memiliki kapasitas maksimal yang tidak dapat dilewati. Artinya, ketika satu unit tidak beroperasi, sekolah yang berada dalam cakupan unit tersebut tidak bisa dialihkan ke SPPG lain. “Semua SPPG sudah memiliki kapasitas dan proposal masing-masing, jadi tidak bisa dipindahkan,” tegasnya.
Ia menyebut bahwa seluruh SPPG lain di Kota Serang masih beroperasi normal. Hanya SPPG Cipocok Jaya Gelam yang terhenti sementara. Menurut Nuni, situasi ini juga bertepatan dengan masa penutupan anggaran tahun berjalan sehingga beberapa proses administrasi tidak dapat dilakukan sesegera mungkin.
Hingga kini, SPPG Cipocok Jaya Gelam belum kembali beroperasi. Pihak BGN dan SPPG memastikan bahwa layanan akan dibuka kembali setelah dana operasional dicairkan dan kebutuhan dapur dapat terpenuhi.(ald)
Sumber:
