grup disway
BJB NOVEMBER 2025

24 Perusahaan di Cikande Terpapar Radiasi Nuklir

24 Perusahaan di Cikande Terpapar Radiasi Nuklir

MENDENGARKAN ASPIRASI: Bupati Serang Ratu Rachmatuzakiyah didampingi Wakil Bupati Serang Muhammad Najib Hamas mendengarkan, aspirasi keluh kesah dari perusahaan yang terpapar Radioaktif Cesium 137, di SwissBelhotel Cikande, Kecamatan Cikande, Rabu (26/11)--

TANGERANGEKSPRES.ID, SERANG — Radioaktif Cesium-137 menyebar ke 24 perusahaan di Kawasan Industri Modern Cikande, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, yang sebagian besar bergerak di sektor peleburan logam, dan juga menyentuh industri makanan dan manufaktur.

Pengusaha pemilik perusahaan yang dicap sudah terpapar radioaktif ini merasa dirugikan, karena mereka tidak mengetahui secara pasti bagaimana dan kapan bisa terpapar, yang awalnya hanya dua perusahaan yang menjadi dalangnya.

Akibatnya, citra baik dari seluruh perusahaan yang ikut terpapar Radioaktif ini menjadi kurang baik di para customer, yang membuat customer merasa khawatir dengan produk-produk yang dikeluarkan oleh perusahaan-perusahaan dari Kawasan Industri Modern Cikande.

Ketua Forum Komunikasi Perusahaan Modern Cikande Dudi Iskandar mengatakan, dengan adanya rilis yang disampaikan pemerintah pusat yang menetapkan, puluhan perusahaan telah terpapar radioaktif Cesium 137 menyebabkan nama baik perusahaan menjadi kurang baik dihadapan customernya. 

Sehingga, customer merasa khawatir dengan membeli produk-produk yang dikeluarkan oleh perusahaan-perusahaan dari Kawasan Industri Modern Cikande ini.”Kami sudah melakukan apa yang diminta Satgas, mulai dari penataan kembali lingkungan, proses screening dan dekontaminasi sudah kami lakukan, dan sudah menerima surat keterangan bersih dari radiasi. Tapi tiba-tiba, disebutkan 24 perusahaan terpapar radioaktif, padahal kami ada surat bebas bersih radiasi dari Satgas,” katanya kepada wartawan saat diwawancarai usai rapat percepatan dalam penanganan dekontaminasi radiasi Cesium 137 bersama perusahaan di Hotel Swiss-Belhotel Cikande, Rabu (26/11).

Dudi mengatakan, terpaparnya puluhan perusahaan ini menyebar melalui media sosial yang tentunya menjadi pukulan menyakitkan bagi pengusahanya, bahkan perusahaan yang di luar kawasan modern pun yang masih berada di Cikande mendapatkan imbasnya.

Banyak costumer-customer yang menahan orderannya, karena khawatir produk yang dipesan terpapar Radioaktif Cesium 137.”Nilai citra kami dihadapan costumer menjadi kurang baik, mereka khawatir buat beli produk kami karena Radioaktif Cesium 137 ini. Banyak perusahaan yang pada akhirnya, harus melakukan upaya untuk kembali mempercayainya, dengan melakukan upaya dekontaminasi secara mandiri yang tentu menelan banyak biaya,” ujarnya.

Oleh karena itu, Dudi meminta, pertolongan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang, untuk bisa membantu proses pemulihan nama baik perusahaan. Karena, apabila costumer sudah tidak membeli produk nantinya perusahaan akan mengalami kerugian, yang berimbas pada pengurangan tenaga kerja.”Kita sudah mintakan kepada pemerintah daerah, untuk membantu memulihkan nama baik kami, mungkin bisa buat surat keterangan yang disampaikan secara umum ke publik saya rasa itu cukup membantu,” ucapnya.

Menanggapi hal itu, Bupati Serang Ratu Rachmatuzakiyah mengatakan, pemerintah pusat telah menyatakan puluhan perusahaan, yang terpapar Radioaktif Cesium 137 ini, sudah clear atau bersih dan semuanya sudah beroperasi.

Namun, kendalanya masih banyak customer milik perusahaan yang menghentikan pembelian produknya, karena khawatir akan terpapar Radioaktif Cesium 137.

”Padahal semua perusahaan itu sudah bersih, tapi salah satu kementerian malah menyampaikan kembali puluhan perusahaan masih terpapar Radioaktif Cesium 137 ini. Tapi, perusahaan yang terpapar sudah beroperasi, hanya saja costumer mereka masih ragu,” katanya.

Zakiyah mengaku, Pemkab Serang akan berupaya semaksimal mungkin untuk memulihkan nama baik puluhan perusahaan, karena mereka semua sudah terbebas dari Radioaktif Cesium 137.”Kami akan berupaya memulihkan nama baik dari perusahaan ini, karena kami tidak ingin perusahaan menjadi bangkrut dan nantinya malah banyak pengangguran,” ucapnya. (agm)

Sumber: