Konser KLa Project di JCC Jakarta, Menjahit Kenangan Dalam Reuni 30 Tahun Kebersamaan

Jumat 07-12-2018,04:56 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

Grup band KLa Project masih eksis. Meski sudah lama tak merilis album baru. Eksistensi mereka tunjukkan dalam konser yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (5/12) malam. Konser ini menjadi pengobat rindu penggemarnya, yang sudah lama tak menyaksikan grup yang digawangi Katon, Lilo dan Adi ini. KHANIF LUTFI-Jakarta Ya, konser bertajuk Karunia Semesta menjadi perayaan 30 tahun berdirinya band asal Tebet, Jakarta Selatan tersebut. Memukau sekaligus menghanyutkan. Jika di tahun 1988, Katon Bagaskara, Lilo, Adi dan Ari tak bersua dan nge-jam bersama di Tebet, mungkin KLa Project tak ada hingga kini. Band yang moncer lewat lagu Jogjakarta kini kembali bersua penggemarnya di Jakarta Convention Center (JCC). Sejak pukul 17.00 WIB, ratusan orang memadati area pelataran parkir JCC, Senayan, Jakarta. Usia mereka beragam, baik remaja maupun yang berumur sepuh. Meski demikian, idola mereka satu, KLa Project. Dilihat dari pakaiannya, banyak diantara penggemar baru pulang kerja. Beberapa orang terlihat antre untuk menukarkan tiket mereka ke loket. Sementara yang lain sibuk mencari informasi jam dimulainya konser band idola mereka. Salah satu penggemar yang datang, Selma (19) mengaku ada banyak kenangan yang mengalun dalam lirik Kla Project. Ia makin menikmati lagu ini setelah dicekoki sang ayahnya sejak kecil. "Ini pertama kali saya nonton konser KLa, serius. Padahal, sudah dari kecil saya dengar tapi nggak pernah ketemu dan lihat langsung," katanya. Sekira pukul 19.00, pintu masuk menuju area konser mulai dibuka. Petugas keamanan dan panitia yang mengecek keabsahan tiket terlihat kerepotan. Beberapa petugas keamanan juga mengecek barang bawaan penonton, memastikan barang yang dibawanya aman. Masuk lagi ke dalam area konser, puluhan lampu sorot warna-warni menghiasi panggung. Sekira pukul 20.20 seluruh lampu padam. Menandakan konser akan dimulai. Samar-samar terdengar suara wanita dari pengeras suara. Ia meminta seluruh penonton untuk berdiri. Suara tersebut meminta kepada pononton untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya. Usai lagu Indonesia Raya berkumandang, dua lampu sorot utama menyala. Muncul gitaris KLa, Romulo Radjadin (Lilo) dan Keybordis Adi Adrian diikuti Katon berlarian diatas panggung. Sontak, ribuan penonton yang sedari tadi menunggu langsung riuh berteriak. Musik intro bergema. Diikuti warna warni lampu sorot. Riuh penonton semakin tak terbendung. Beberapa dari penonton terlihat berteriak histeris. Mengelu-elukan idola mereka. Di panggung, mereka bertiga tampak kompak mengenakan kostum yang sama, batik. "Boleh tepuk tangan nggak? Mau tau enggak siapa yang desain baju kita? Istrinya Kak Lilo," kata Katon. Sekira pukul 21.30 WIB aksi mereka di panggung semakin memukau ribuan penonton. Di tengah acara itu, kejutan terjadi. Penyanyi wanita Isyana Sarasvati hadir. Dengan kostum serba putih, Isyana tampil solo dengan keyboard. Selain Isyana, ada juga sentuhan musik tradisonal menggema di JCC Senayan kemarin. Saat lagu Saujana dilantunkan. Bikin merinding, lagu kolaborasi dengan pemusik tradisional minang juga sukses menghibur penonton. Bukan cuma Isyana dan musik Minang. Ada juga kejutan lain. Yeni Wahid. Putri dari almarhum Presiden Abdurrahman Wahid ini tampil membawakan musikalisasi puisi ciptaannya tersendiri. Bukan tanpa alasan ia hadir. Menurutnya, puisi itu tercipta ketika ia menyaksikan KLa Project saat sedang latihan. "Semoga KLa semakin menginspirasi. Perjalanan selama 30 tahun patut kita apresiasi. Dan semoga ke depan semaki menginspirasi," kata Yeni di atas panggung. Di tengah konser, panggung tiba-tiba mendadak gelap. Suara terompet terdengar mengalun dari sudut stage. Satu lampu sorot utama kemudian mengarah kepada sang peniup. Penonton mulai riuh. Penonton mengira lagu andalan KLa, Terpurukku di Sini yang akan dimainkan. Tetapi ternyata tidak. Pemain terompet melantunkan nada Indonesia Pusaka. Ribuan penonton pun bernyanyi bersama tanpa komando. Lima menit kemudian, lagu wajib itu selesai. Bukannya beranjak pergi, sang peniup mulai memainkan nada tinggi. Irama lagu Terpurukku di Sini mulai dimainkan. Penonton kembali riuh, mereka ikut bersenandung lagu enam bait tersebut. Suasana juga mendadak seru ketika lagu dengan judul Lagu Baru dibawakan. Nada up beat menjadi penyebabnya. Rasanya Katon tidak puas dengan hanya dirinya yang berjoget. Menggunakan mikropon, Katon berseru. "Boleh nggak kalau yang ada di sini ikut berdiri," pinta Katon kepada penonton. Sang gitaris Lilo juga sepertinya bakal mencuri perhatian penonton. Setelah tampil solo membawakan lagu Meski Telah Jauh, dirinya terlihat piawai menghibur penonton di sela waktu kosong. Malam itu nostalgia para penggemar dihabisakan tanpa berkesudahan. (*)

Tags :
Kategori :

Terkait