CIPUTAT-Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kota Tangsel mengajak pegawai hubungan masyarakat (humas) di masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD) agar mewaspadai berita bohong atau hoax. Hal tersebut disampaikan Kepala Diskominfo Kota Tangsel Ismunandar dalam Forum Kehumasan yang dilakukan di Aula Blandongan Balai Kota, Senin (12/11). Dalam sambutannya Ismunandar mengatakan, forum kehumasan adalah kegiatan rutin tahunan yang dilakukan Diskominfo dalam rangka memberikan pengetahuan kepada petugas kehumasan di masing-masing OPD. "Forum kehumasan ini mengangkat tema "waspada hoax, hindari berita tanpa fakta. Hoax adalah berita bohong yang bertujuan mendiskreditkan individi atau kelompok," ujarnya, Senin (12/11). Ismunandar menambahkan, hoax jelas tidak bisa dibiarkan berkembang liar di terngah masyarakat karena berbahaya bagi kehidupan berbangsa yang aman dan damai. Dampak negatif hoax yang dianggap kebenaran oleh individu atau kelompok tidak saja berskala retaknya hubungan individu, komunitas, bangsa namun, bisa menimbulkan perang antar bangsa. "Hoax ini menimbulkan konflik horizontal, yakni individu atau kelompok dengan individu atau kelompok lain," tambahnya. Masih menurutnya, dengan kegiatan forum kehumasan diharapkan sebagai salah satu sarana pendidikan ati hoax kepada petugas kehumasan di OPD masing-masing." Mereka kita harap tidak mudah percaya dengan berita bohong dan menyebarkan isu hoax yang marak beredar akhir-akhir ini," jelasnya. Sementara itu, Kepala Bidang Pengelolaan Informasi dan Kehumasan pada Diskominfo Kota Tangsel Irfan Santoso mengatakan, kehumasan yang ada di masing-masing OPD memiliki peran penting. Membantu Kominfo untuk menangani atau memecahkan masalah terkait publikasi dan menanggulangi penyebaran berita hoax. "Juga untuk menyampaikan prestasi OPD kepada Kominfo untuk dipublikasikan," ujarnya. Irfan menambahkan, kehumasan di masing-masing OPD bisa menyampaikan produk unggulan atau prestasi yang ada agar masyarakat bisa mengetahui. Di Kementrian Kominfo sudah memiliki tim khusus yang dibentuk, kalau kita punya informasi bisa kirim berita tersebut dan akan segera mendapat balasan. "Kita akan mendapat balasan apakah berita itu benar atau bohong," tuturnya. Di tempat yang sama, Wakil Ketua Komite Edukasi Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Heny Mulyati mengatakan, untuk mengetahui berita yang beredar benar atau tidak bisa mengecek dengan menggunakan aplikasi di android "hoax buster tools. "Fitur di dalamnya ada beberapa fitur, seperti pencarian berita yang ngeling ke beberapa berita yang medianya kredibel atau yang sudah terdaftar di Dewan Pers," ujarnya. Heny mencontohkan, saat ini marak pendaftaran CPNS hoax. Ada beberapa pilihan berita yang memuat berita itu dan ngeling ke media yang kredibel. "Media di luar yang terdaftar di dewan pers tidak akan terbuka di aplikasi tersebut," tuturnya. Sementara itu, Walikota Tangsel Airin rachmi Diany mengatakan, kewajiban kita adalah menyampaikan apa yang sudah, sedang dan akan dilakukan kepada masyarakat. Fungsi forum kehumasan ini adalah sebagai komunikasi ditiap OPD karena punya kegiatan.masing-masing. "Jangan sampai Kominfo tidak punya bahan bila sewaktu-waktu diperlukan untuk presentasi. Apalagi kalau media memerlukan informasi harus bisa menjelaskan dan menyediakan data yang diperlukan," tambahnya. Airin menambahkan, kita harus mau menerima masukan atau kritikan dari masyarakat yang sifatnya membangun. Jangan sampai menjadi orang yang anti kritikan dan saran. "Kalau kritikan itu bukan hoax harus kita terima," tuturnya. (bud)
Waspadai Berita Hoax
Selasa 13-11-2018,04:46 WIB
Editor : Redaksi Tangeks
Kategori :