Saat bicara soal infeksi bakteri, yang mungkin pertama kali ada pikirkan tentang pengobatannya adalah minum antibiotik. Hal itu memang sungguh tepat, karena antibiotik diciptakan untuk membunuh bakteri berbahaya yang masuk dan menyebabkan peradangan di dalam tubuh. Tapi tahukah Anda bahwa madu juga bisa menjadi antibiotik alami? Hingga kini, begitu krusial peran antibiotik dalam menyelamatkan banyak nyawa di dunia. Meski begitu, antibiotik juga kerap menimbulkan masalah, apalagi pada orang-orang yang menggunakannya secara sembarangan. “Sayangnya, timbul masalah baru yang cukup serius, yaitu resistensi antibiotik. Ini adalah kemampuan bakteri untuk bertahan dari efek antibiotik. Jadi, bukannya mati, bakterinya justru bertambah banyak,” jelas dr. Sepriani Timurtini Limbong. Oleh karena itu, Anda sangat tidak diperkenankan mengonsumsi antibiotik secara bebas atau sembarangan, tanpa adanya resep maupun anjuran dari dokter. Tak hanya dari obat kimiawi, efek antibiotik untuk memberantas keganasan bakteri juga bisa didapatkan dari makanan alami. Tahukah Anda makanan apa yang seperti itu? Ya, madu! Madu diketahui sebagai salah satu antibiotik alami tertua dan pelindung yang digunakan oleh bangsa Mesir. Madu mengandung hidrogen peroksida serta kadar gula alami tinggi, yang dapat memberikan energi dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Dilansir dari Science Daily, sebuah penelitian pada 2010 yang diterbitkan dalam FASEB Journal melaporkan tentang khasiat madu sebagai antibiotik alami. Para penelitinya mengungkap bahwa protein defensin-1 yang ditambahkan oleh lebah ke dalam madu dapat digunakan untuk mengobati luka bakar, infeksi kulit, dan mengatasi permasalahan resistensi antibiotik. Tingkat pH pada madu juga terbilang rendah. Ini membuatnya dapat menarik uap air dari bakteri sehingga menyebabkan mikroorganisme tersebut kekurangan cairan dan lalu mati. Jika Anda ingin menggunakan madu sebagai antibiotik, oleskanlah pada luka atau area kulit yang terinfeksi. Alhasil, bakteri pada area tersebut akan mati dan lukanya cepat sembuh. Selain itu, Anda juga bisa menelan madu untuk mengobati infeksi internal. Cukup telan satu sendok makan atau campurkan ke dalam teh herbal hangat. Jika Anda ingin hasil yang maksimal, pilihlah madu Manuka yang mentah. Sebab, madu tersebut paling berkhasiat dibandingkan madu jenis lain. Lebih bagusnya lagi, menurut dr. Nitish Basant Adnani dari KlikDokter, madu manuka juga efektif mencegah dan mengatasi infeksi bakteri Staphylococcus yang kerap menyerang hidung, kulit, serta bakteri H. pylori penyebab tukak lambung. Jadi, bisa dibayangkan, betapa sehatnya jika Anda mengonsumsi teh jahe yang diberi tambahan madu Manuka. Gejala penyakit yang sebelumnya dirasa pun?terutama akibat infeksi saluran pernapasan oleh bakteri (pneumonia)?akan mereda dengan cepat. Satu hal yang perlu diperhatikan terkait konsumsi madu, hindari memberikan produk lebah ini pada anak di bawah usia satu tahun. Karena, anak di usia tersebut belum memiliki saluran cerna yang kuat sehingga belum mampu mencerna segala zat yang ada dalam madu. Jika diberikan pada anak di bawah satu tahun, madu bisa menyebabkan terjadinya botulism. Ini adalah keracunan yang ditandai dengan gejala sembelit, lemas, dan penurunan nafsu makan. Selain itu, madu juga tak boleh dikonsumsi dalam jumlah berlebih. Ini karena perilaku tersebut dapat menyebabkan kemampuan usus terganggu dan menyebabkan insulin bermasalah. Ujung dari kejadian ini adalah gula darah yang meningkat secara signifikan. Jadi, meski berperan sebagai antibiotik alami yang bisa membunuh sejumlah bakteri, madu tetap punya aturan konsumsi yang wajib dipatuhi. (jpnn/mas)
Madu Antibiotik Alami
Selasa 13-11-2018,02:56 WIB
Editor : Redaksi Tangeks
Kategori :