TANGERANG - Kota Tangerang menjadi bagian dari kota-kota besar di Asia Pasifik yang mempelopori terwujudnya Child Friendly City atau Kota Layak Anak di dunia.
"Kita menjadi bagian dari kota dan provinsi di Asia Pasifik yang berkomitmen untuk mewujudkan Kota Layak Anak," kata Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak, Irna Rudiana.
Irna menjelaskan, saat ini Pemkot Tangerang sudah mulai mendorong penerapan hak anak dan perlindungan anak di berbagai program dan kegiatan. Seperti penyediaan fasilitas untuk mendukung pemenuhan hak anak. Mulai dari pembangunan ruang terbuka hijau yang ramah termasuk juga peluncuran Kartu Identitas Anak.
"Seperti bapak walikota sampaikan bahwa Pemerintah Kota Tangerang menempatkan anak sebagai Very Important Person (VIP) yang diharapkan mampu dimanfaatkan sebagai bonus demografi tahun 2030. Di mana pada saat itu anak-anaklah yang akan menjadi pelaku pembangunan dan bersaing dengan dunia internasional," papar Irna.
Sebagai upaya untuk memenuhi hak anak, Irna juga merangkan bahwa Pemkot Tangerang membuka akses sebesar-besarnya bagi anak-anak untuk mendapatkan pendidikan.
"Melalui program Tangerang Cerdas dimana anak mampu bersekolah sampai 12 tahun secara gratis. Selain tentunya Pengembangan Sekolah Ramah anak yang merupakan perpaduan sekolah sehat, sekolah adiwiyata, sekolah ramah bencana, sekolah peduli HAM dan terlindungi dari kekerasan," tutur Irna yang juga menjelaskan bahwa saat ini sekolah juga telah menyediakan zona aman sekolah yang merupakan program dari Dinas Perhubungan.
Kemudian dari sisi Kesehatan, tambah Irna, Pemkot juga mendorong terwujudnya fasilitas Puskesmas ramah anak di seluruh puskesmas di kota Tangerang. Di dalamnya juga didorong program-program perbaikan gizi, penurunan jumlah kematian bayi/balita, dan penurunan stunting.
"Dikembangkan pula perilaku hidup bersih dan sehat di semua RW di Kota Tangerang," jelasnya.
Irna juga menambahkan, dalam pengembangan minat dan bakat berbagai ruang kreativitas anak berkembang di hampir seluruh wilayah Kota Tangerang, baik berupa kegiatan olah raga maupun kesenian.
"Kegiatan anak tersebut merupakan bagian dari Forum Anak Kota Tangerang yang menjadi pelapor dan pelopor pemenuhan hak anak dan perlindungan anak di Kota Tangerang," bebernya.
"Termasuk juga upaya menurunkan jumlah pekerja anak saat ini aktif dilakukan oleh Yayasan Peduli Sosial Indonesia yang mengembangkan pencegahan pekerja anak dan pekerja rumah tangga anak berbasis masyarakat," sambungnya lagi. (hms)