SERPONG-Tiga kelurahan di Kota Tangsel akan dijadikan percontohan Posyandu Remaja oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangsel. Program ini dilakukan Dinkes dengan menggandeng pihak dari program pendidikan Vokasi Univeristas Indonesia (UI). Ketiga kelurahan yang akan dijadikan percontohan itu adalah dua di wilayah Ciputat, yaitu Kelurahan Serua dan Sawah Baru, serta satu dari Ciputat Timur yakni, Cempaka Putih. Untuk menjadikan tiga kelurahan itu proyek percontohan, pertama dilakukan pelatihan kader Posyandu Remaja di Aula Dinkes. Hadir sebanyak 12 remaja yang masih duduk di bangku SMP dan SMA, perwakilan kelurahan dan perwakilan puskesmas. Kepala Seksi Kesehatan Keluarga pada Dinkes Kota Tangsel Eni Rohaeni mengatakan, tiga kelurahan itu disiapkan sebagai proyek percontohan penerapan Posyandu Remaja. "Rencana tersebut sudah dipersiapkan sejak Juni lalu. Selain kegiatan dari Program Pendidikan Vokasi UI, Posyandu Remaja juga merupakan program baru dari Kementerian Kesehatan," ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Sabtu (4/8). Eni menambahkan, selain dengan Dinkes, program Posyandu Remaja juga melibatkan Dinas Permberdayaan Masyarakat Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DPMP3AKB) Kota Tangsel. DPMP3AKB terlibat lantaran juga memiliki forum anak yang juga dilibatkan di Posyandu. Eni menjelaskan, selama ini pelayanan terhadap remaja belum banyak terjangkau, program formal seperti pelayanan kesehatan peduli remaja (PKPR) yang meliputi konseling, kompetisi tes tulis, belajar penyuluhan dan lainnya. "Remaja selama ini kurang terbuka terhadap orang tua dan guru. Mereka lebih terbuka kepada teman sebaya. Orang diajak curhat itu harus tepat dan memiliki wawasan yang baik, sehingga tidak salah memberi masukan atau saran," tambahnya. Wanita berkerudung tersebut menjelaskan, untuk lokasi posyandu remaja Dinkes akan melibatkan puskesmas dan kelurahan. Mereka diharap memberikan dukungan program itu, bisa menumpang di posyandu umum atau memanfaatkan aula yang ada di kantor kelurahan. Posyandu remaja merupakan kegiatan masyarakat berbasis masyarkat. Sehingga saat uji coba dan saat operasional perlu dukungan pemangku kebijakan. "Saya berharap dengan adanya posyandu remaja, remaja yang ada di luar sekolah (remaja masjid, karang taruna dan lainnya) bisa terlayani dengan baik," tuturnya. Sementara itu, Ketua Tim Pengabdi Program Pendidikan Vokasi UI Badra Al Aufa mengatakan, berdasarkan hasil mawas diri bersama stakeholder, dalam program pengabdian masyarakat itu dipilih 3 lokasi sebagai proyek percontohan kelurahan di Tangsel. "Selain Dinkes, program itu juga mendapatkan respons dan dukungan dari DPMP3AKB, forum anak, kelurahan dan Puskesmas. Program pengabdian masyarakat itu akan berlangsung sampai November, terhitung sejak Agustus ini," ujarnya. Badra menambahkan, dengan adanya Program Pengembangan Posyandu Remaja itu ia berharap dapat memberikan manfaat bagi peningkatan derajat kesehatan remaja khususnya di Kota Tangsel. Menurutnya, keberadaan Posyandu Remaja sendiri masih sangat sedikit di Indonesia. Kebijakan pengembangan Posyandu Remaja diadopsi dari keberhasilan posyandu bayi dan balita dalam meningkatkan derajat kesehatan bayi dan balita. "Tema kesehatan yang diangkat dalam Posyandu Remaja di Kota Tangsel adalah gizi seimbang, pentingnya aktivitas fisik serta bahaya rokok, alkohol dan narkotika. Tema besar itu diangkat untuk mendukung perubahan sikap dan perilaku remaja ke arah yang lebih sehat," tambahnya. Wanita berkerudung tersebut menjelaskan, untuk meningkatkan efektivitas penyerapan informasi kesehatan dalam Posyandu Remaja Kota Tangsel itu digunakan media permainan kreatif-edukatif yang dirancang secara khusus oleh Tim Pengabdi. Hal tersebut ditujukan agar peserta lebih tertarik dan aktif dalam proses komunikasi, informasi dan edukasi (KIE). "Bentuk permainan yang kita kembangkan adalah kwartet bahaya narkotika, jangka gizi seimbang dan ular tangga aktivitas fisik," tuturnya. (bud/esa)
Dinkes Bentuk Posyandu Remaja
Senin 06-08-2018,06:29 WIB
Editor : Redaksi Tangeks
Kategori :