Pemuda Diajak Turut Kelola Sampahdinilai

Rabu 19-04-2017,15:06 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

SERPONG-Laju pertumbuhan penduduk yang tinggi diikuti meningkatnya jumlah sampah di Tangsel. Persoalan ini, tidak akan tuntas tanpa peran serta semua pihak. Termasuk, kaum pemudanya. Maka itu, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangsel mengajak pemuda turut menangani sampah.  Hal ini, disampaikan Kepala Bidang Kebersihan DLH Yepi Suherman saat, memberikan bimbingan teknis (bimtek) pengelolaan sampah kepada Karang Taruna Kota Tangsel di Bukit Pelayangan, Serpong, Kota Tangsel, Selasa (18/4). Bimtek ini diharapkan memberikan bagi anak muda untuk peduli lingkungan. "Ini sebagai salah satu upaya untuk mengajak peran serta anak muda untuk peduli dengan sampah. Tidak hanya membuang pada tempatnya, melainkan juga bergerak di bidang usaha berbahan dasar sampah," kata Yepi. Pihaknya yakin potensi usaha di bidang persampahan melimpah. Ini didasarkan pada, volume sampah setiap harinya. Sekitar 70 truk sampah setiap hari mengantar sampah ke TPA Cipeucang. "Saat ini kita hanya bisa menaruh harapan pada pemuda Tangsel untuk dapat memberikan kontribusinya dalam menjaga lingkungan, apalagi turut mengolah sampah," tutur Yepi. Banyak Usaha dalam bidang persampahan bisa dilakukan oleh pemuda. Hal ini didasari dari taraf pengelolaan sampah yang baik bisa mengahasilkan nilai produktivitas yang tinggi, sehingga menciptakan daya saing berdasarkan kreativitas yang ada. Putra, salah satu peserta bimtek mengatakan, ini adalah langkah positif yang diambil pemerintah. Ia mengapresiasi program bimtek yang diterimanya pada hari ini. "Bagus banget mas, ada kegiatan seperti ini, semoga ke depan diadakan terus supaya kesadara anak muda Tangsel makin bertambah. Apalagi kalau sampai bisa membantu pemerintah dalam mengurangi sampah," ujarnya. Sampah bisa dijadikan barang yang memiliki nilai jual. Tergantung bagaimana cara dalam mengelola sampah itu. Yepi memberikan contoh, ban mobil bekas bisa dijadikan bangku, meja, dan lain sebagainya, botol bekas pun juga bisa dijadikan barang bermanfaat lainnya. Ini disadari dari keterbatasan TPA Cipeucang yang hanya berlahan 1.000 meter persegi. Coba mengantisipasi kekurangan TPA, ke depan Yepi mengatakan, akan menggandeng pihak asing. Pihak Asing dirasa tepat sasaran untuk membantu dalam mengolah sampah dengan menggunakan teknologi yang mumpuni. "Semoga ke depan tidak hanya pemuda saja yang memiliki andil, melainkan seluruh masyarakat menjadi sadar dan mau terlibat aktif dalam pengolahan sampah, demi mengurangi angka sampah yang ada di Kota Tangsel," tutup Yepi. (mg-01/esa)

Tags :
Kategori :

Terkait