PAMULANG – Kebudayaan daerah indonesia di kalangan pelajar saat ini semakin terkikis oleh perkembangan jaman yang terus berkembang dengan begitu cepatnya. oleh sebab itu sekolah diharuskan menyiasati fenomena tersebut agar kebudayaan daerah Indonesia tidak punah. Para siswa sebagai penerus bangsa bagga dan memiliki tanggungjawab atas kelestarian tersebut. Salah satu jalan yang bisa ditempuh ialah menambahkan kebudayaan daerah seperti tari saman menjadi ekskul sekolah. Seperti yang dilakukan SMP Muhammadiah 22 Setiabudi, Kecamatan Pamulang. Pelatih ekskul tari saman SMP Muhammadiyah 22 Widya Rohmati Azani mengatakan, ekskul ini memang sudah ada sejak lama. Sekolah pernah menghasilkan prestasi juara satu saat mengikuti lomba di Muhammadiyah 25 Cup dan juga pernah mengikuti anjungan ke Taman Mini Indonesia Indah (TMII). “Biasanya latihan hanya tiga kali dalam seminggu, tapi jika akan menghadapi lomba atau show kami berlatih setiap hari sepulang sekolah agar persiapan menjadi lebih matang lagi,” jelas Widya. Salah seorang anggota ekskul tari saman SMP Muhammadiyah 22 Shintia Dewi Miranti menuturkan, Ia mengikuti ekskul ini karena memang ia hobi menari sejak kecil. Jadi selain melestarikan kebudayaan daerah, ia juga dapat menyalurkan hobinya dalam ekskul tari saman ini. Siswi yang menjadi anggota sejak kelas VII ini juga mengatakan, bahwa kesulitan dalam menari saman adalah hal kekompakan yangmana sangat diperlukan dalam tarian ini. “Kesulitannya dalam hal kekompakan. Yang penting, saya dan anggota yang lain sudah bisa mengatasinya dengan cara belajar dan latihan dengan giat dan saling menyayangi agar tidak ada keegoisan,” tukas Dewi.(bun/mas)
SMP Muhammadiyah 22 Setiabudi Mengenal Budaya Melalui Ekskul
Jumat 27-04-2018,07:17 WIB
Editor : Redaksi Tangeks
Kategori :