Tim TPPO Telusuri Korban Perdagangan Orang

Jumat 23-03-2018,04:52 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

  CIPUTAT-Pemkot Tangsel telah membentuk Tim Tindakan Pidana Perdagangan Orang (TPPO). Dalam waktu dekat, lembaga ini bakal turun ke lapangan. Guna, menelusuri korban perdagangan orang. Adapun tempat yang jadi incaran adalah tempat hiburan dan rumah kontrakan. Tim TPPO ini dikomadoi oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DPMP3AKB) Kota Tangsel. Di dalamnya terdapat anggota dari sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Kepolisian, Kejaksaan dan perwakilan lembaga swadaya masyarakat (LSM). Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak pada DPMP3AKB Kota Tangsel Irma Safitri mengatakan, dalam waktu dekat Tim TPPO akan melakukan pengawasan ke tempat-tempat hiburan. Mulai di tempat spa, karaoke, hotel, kafe, panti pijat, restoran, kontrakan dan lainnya. "Termasuk di kawasan yang diduga disalahgunakan oleh pelaku TPPO, termasuk pengemis yang anak-anaknya disuruh minta-minta," ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Kamis (22/3). Irma menambahkan, tim akan melakukan pengawasan tanpa memberitahu kepada pemilik usaha. Artinya, dilakukan layaknya inspeksi mendadak (sidak) agar tidak bocor dan diketahui khalayak luar. "Kapan waktu dan tempatnya tidak akan kita beritahu agar tim dapat bekerja maksimal," tambahnya. Wanita berkerudung tersebut menjelaskan, tugas TPPO adalah mencegah, menangani dan melakukan rehabilitasi. Ia melanjutkan, penyebab terjadinya TPPO biasanya karena tingkat pendidikan rendah, ekonomi lemah dan miskinnya informasi serta ketidaktahuan akan perkemangan zaman. "Ada orang yang diimingi dengan gaji mahal lalu mau mengikuti, padahal mereka tidak tahu kalau dirinya akan dijual," kata Irma. Jeratan utang orang tua juga menjadi penyebab terjadinya TPPO, dimana orang tua menyerahkan anaknya untuk dipekerjakan padahal tujuannya adalah untuk dijual. Pemalsuan identitas anak untuk keperluan menikah padahal belum cukup usianya juga termasuk ekploitasi. "Yang menjadi pendorong terjadinya TPPO adalah pendidikan, ekonomi dan kurangnya informasi," ungkapnya. Irma berharap, semua unsur masyarakat harus mendukung program tersebut agar tidak terjadi TPPO meskipun itu mustahil. "Saya mengajak semua orang tua agar memperhatikan keluarga khususnya dan di lingkungan kita pada umumnya agar lebih berhati-hati," tutupnya. (bud/esa)

Tags :
Kategori :

Terkait